SEMARANG, derapguru.com – Ada hal lucu saat pemerintah Kota Semarang mengaplikasikan Program Sekolah Berkebun di sekolah-sekolah wilayah Kota Semarang. Kegiatan menarik yang bersifat aplikatif tersebut berhasil memikat siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan tanam-menanam.
Tak hanya itu saja, hasil panen dari Program Sekolah Berkebun juga bisa dijual atau dinikmati dengan acara makan bersama. Saat acara makan-makan inilah Plt Walikota Semarang Heaverita Gunaryanti Rahayu menemukan kejadian wajar tapi menimbulkan kesan sangat lucu.
“Setelah panen mereka bikin acara makan bersama. Karena panennya kangkung, menunya kangkung kabeh. Ada petis kangkung, tumis kangkung, pecel kangkung,” tutur perempuan yang akrab dipanggil Mbak Ita saat membuka acara Konferensi PGRI Kota Semarang,
Lebih lanjut Mbak Ita menuturkan, bahwa pada saat ini para guru tengah menghadapi tantangan yang berbeda. Anak-anak sekarang juga jauh lebih kritis sehingga memberikan pelajaran yang bersifat konvensional saja tidak cukup. Guru harus mampu menghadirkan pelajaran yang aplikatif dan inovatif bagi siswa.
“Perlu kreativitas yang lebih untuk membuat anak-anak tertarik dalam mengikuti pelajaran. Di sini peran guru dibutuhkan. Oleh karena itulah, kami berharap guru-guru juga semakin profesional dan kreatif,” tandas Mbak Ita.
Mbak Ita kembali menegaskan bahwa pemerintah Kota Semarang, saat ini sedang menyiapkan banyak program-program menarik. Termasuk beberapa program yang terkait dengan dunia pendidikan. Hanya saja Mbak Ita tidak mau program-program yang dirancang nanti disebut dengan istilah “me-launching”.
“Kalau pemerintah ‘me-launching’, nanti setelah dilaunching bubar. Saya maunya “memprogram”. Kalau program itu berkelanjutan. Ada pemantauan dan evaluasinya,” tandas Mbak Ita. (za)