SEMARANG, derapguru.com. PLT Direktur PPG Neneng Hariati SSI MM yang hadir pada acara Pengukuhan 475 Guru Profesional di Balairung Universitas PGRI Semarang pada Sabtu (5/10) menyampaikan terima kasih kepada Universitas PGRI Semarang khususnya kepada Rektor dan jajaran yang sudah membantu dalam melaksanakan PPG ini. “UPGRIS adalah salah satu LPTK atau perguruan tinggi yang menyelenggarakan PPG dari awal dari sejak PPG dalam jabatan dan prajabatan ini ada,”ujar Neneng. “Jadi sudah senior yaa.. dari sejumlah 141 LPT yang saat ini mendapat izin penyelenggaraan PPG dari Dirjen Dikti Kemdikbutristek,”jelas Neneng.
“Tadi Rektor dengan sangat dalam dan bersemangat memberikan petuah-petuah memberikan amanah-amanah kepada bapak ibu lulusan dan semua itu isinya daging semuakalau diibaratkan. Hal tersebut bisa menjadi pegangan bapak dan ibu dalam menjalani profesinya sebagai seorang guru,”tambah Neneng. “Bapak Ibu tidak usah galau teman-teman semua yang dikukuhkan hari ini sudah pada trek yang betul karena apa? Karena untuk menjadi guru sesuai dengan peraturan perundang-undangan undang-undang guru dan dosen nomor 14 tahun 2005 peraturan pemerintah yang terkait dengan guru dan lain sebagainya untuk menjadi guru wajib minimal S1/D4 dan mempunyai sertifikat pendidik,”terang Neneng. “Nanti setelah ini Bapak/Ibu mengajar. Mengajar sama saja Bapak Ibu ada dua status guru ASN dan non ASN. ASN itu boleh PNS boleh P3K yang non PNS itu guru tetap Yayasan guru honor daerah guru atau guru tidak tetap Yayasan itu sama saja. Tetapi Bapak dan Ibu kalau misalnya memang mau jadi ASN P3K itu semua sudah disampaikan kepada bapak ibu bagaimana caranya bagaimana formasi yang disediakan khususnya formasi yang ada di provinsi Jawa Tengah.. gitu ya… tetapi kalau misalnya memang belum rezeki bisa menunggu formasi berikutnya tapi tidak perlu khawatir,”hibur Neneng.
“Bapak dan Ibu ini maksimal kan kalau tidak keliru rekruitmen tahun sebelumnya 32 tahun ketika sampai pensiun yang biasanya di 60 tahun itu punya waktu 30 tahun tadi seperti I Rektor sampaikan untuk mencerdaskan bangsa berkontribusi kesejahteraan Indonesia alangkah sangat-sangat mulia profesi bapak dan ibu semua. Bayangkan 30 tahun dari sekarang Bapak dan Ibu bisa memberikan apapun yang terbaik bagi anak didik kita,”lanjut Neneng.
Selanjutnya Neneng mempertanyakan kondisi pendidikan Indonesia yang masih memprihatinkan seperti sekarang. Ia mempertanyakan salah siapa. “Tidak ada yang bersalah, semua kita bertanggung jawab atas pendidikan kita saat ini baik kita di Kementerian mungkin Bapak juga nanti yang ada di atas di Dewan Perwakilan Rakyat dan lain sebagainya kita semua mempunyai kontribusi di bidangnya masing-masing,”ujarnya. “Bapak Ibu nanti di sekolah berhadapan langsung dengan siswa semua dididik pada masa saat ini untuk menghadapi anak-anak saat ini tadi bu Rektor sampaikan untuk teman-teman bapak ibu guru yang senior dididik pada zamannya zamannya yang waktu tahun 90an 80an yang mungkin internet pun tidak ada tetapi harus mendidik anak-anak saat ini yang sangat canggih untuk mempersiapkan Indonesia emas tahun 2045 yang entah kita pun tidak bisa prediksi sejauh mana kecanggihannya,”lanjutnya.
“Kami saat ini mempunya kewajiban untuk menuntaskan bapak ibu guru yang sudah mengajar atau bapak ibu guru dalam jabatan yang saat ini belum mempunyai sertifikat pendidik. Masih ada sekitar 1,6 juta atau setengahnya dari jumlah guru yang ada sebanyak 3 juta,”terangnya. “Kami coba melakukan transformasi PPG melalui diterbitkannya permendikbudristek nomor 19 tahun 2024 terkait dengan pelaksanaan PPG bagi calon guru atau kita sebut PPG prajabatan yang bertujuan untuk menyiapkan calon-calon guru yang akan menggantikan guru yang pensiun. Setiap tahuni sekitar 60.000 orang yang pensiun di setiap kabupaten kota Provinsi dan juga pelaksanaan PPG bagi bapak ibu guru tertentu atau biasa kita sebut PPG dalam jabatan untuk menuntaskan mudah-mudahan 2 atau 3 tahun ini bisa selesai dengan jumlah yang lebih besar atau lebih masif. Bisa sekitar lebih dari 500.000 guru saat ini yang kita PPG kan dalam jabatan,”lanjut Neneng. Di bagian akhir sambutannya Neneng berpesan agar para wisudawan senantiasa berkoordinasi dan menjalin hubungan yang baik dengan bapak ibu guru senior yang ada di sekolah supaya tidak ada kesenjangan antara yang senior dan junior. Acara Pengukuhan 475 Guru Profesional di Balairung Universitas PGRI Semarang ditandai dengan penyematan selempang secara simbolis oleh Rektor didampingi Direktur PPG yang selanjutnya diikuti oleh seluruh wisudawan. Acara wisuda dihadiri oleh Ketua PGRI Jawa Tengah yang juga Pembina YPLP PT PGRI Semarang dan anggota DPD RI/MPR RI, Dr Muhdi SH MHum. (yd)