KARANGANYAR, derapguru.com – Kegiatan halal bihalal diselenggarakan untuk terus menjaga tali silaturahmi antarsesama anggota PGRI. Selain itu, kegiatan halal bihalal juga dipergunakan untuk membangun komunikasi organisasi supaya lebih baik lagi.
Uraian tersebut disampaikan oleh Koordinator PGRI se-Solo Raya yang juga Ketua PGRI Surakarta, Wahyono MPd, saat memberikan sambutan dalam acara “Halal Bihalal Keluarga Besar PGRI Se-Solo Raya” yang dipusatkan di Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Selasa 15 Mei 2023.
“Tujuannya agar kita bisa berkomunikasi. Saling memberikan saran, komunikasi terhadap sesama, baik sesama pengurus Kabuopaten/Kota atau Cabang Khusus di wilayah masing-masing. Setidaknya kami bisa membangun komunikasi yang lebih baik lagi,” tandas Wahyono.
Lebih lanjut Wahyono menuturkan, dalam kegiatan halal bihalal ini setidaknya akan ada 509 undangan yang turut hadir. Undangan-undangan tersebut tersebar dari berbagai Kabupaten/Kota se-Solo Raya. Rinciannya antara lain, Kota Surakarta berjumlah 50 undangan, Sukoharjo 41 undangan, Boyolali 82 undangan, dan Klaten 72 undangan.
“Sedangkan dari Sragen 82 undangan, Wonogiri 77 undangan, dan Karanganyar 80 undangan. Total 509 undangan yang akan turut hadir dalam acara halal bihalal kali ini,” tandas Wahyono.
Sementara itu, sebagai Ketua PGRI Karanganyar Sri Wiyanto SPd, dalam sambutannya, sebagai tuan rumah mengucapkan selamat datang bagi seluruh tamu undangan yang telah hadir. Tidak lupa Sri Wiyanto menyampaikan rasa terima kasih atas untuk para tamu undangan yang telah bersedia mengunjungi Kabupaten Karanganyar ini.
“Kami atas nama pengurus PGRI Kabupaten Karangayar, mengucapkan selamat datang di Kabupaten Karanganyar. Panjenengan semua sudah tahu persis, bila di Kabupaten Karanganyar ini banyak wisata-wisata alam yang perlu untuk panjenengan kunjungi,” urai Sri Wiyanto mempromosikan wisata daerahnya.
Sebagaimana adat orang Jawa untuk selalu merendah dan menjaga kesopanan, Sri Wiyanto pun menyampaikan permohonan maaf apabila sebagai tuan rumah penuh kekurangan dalam menyambut para tamu.
“Sebelumnya kami menyampaikan permohonan maaf apabila sebagai tuan rumah kami tidak bisa memberikan aruh, tidak bisa memberikan unduh, tidak bisa memberikan suguh, dan tidak bisa memberikan tuduh yang baik bagi panjenengan semua,” pungkas Sri Wiyanto. (za)