JAKARTA.DerapGuru – Ketua Umum PB PGRI, Prof Dr Unifah Rosyidi, menyatakan siap diajak diskusi pemerintah untuk “merapikan” RUU Sisdiknas. Dengan diskusi, diharapkan masukan-masukan dari arus bawah bisa didengar dan dimasukkan dalam RUU Sisdiknas.
“PGRI siap diajak diskusi,” kata Unifah di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Virtual PGRI, Kamis 22 September 2022.
Sebelumnya, Unifah menuturkan bahwa PGRI sebenarnya tidak menolak secara penuh RUU Sisdiknas. Akan tetapi, ada beberapa bagian pada RUU Sisdiknas yang secara prinsipil bertentangan dengan usaha memperbaiki nasib guru.
“Salah satunya adalah masuknya frasa Tunjangan Profesi dalam RUU Sisdiknas. Kami akan terus kawal dan pantau,” tandas Unifah.
Wakil Ketua Baleg DPR Willy Aditya mengatakan, RUU Sisdiknas masih menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Willy meminta Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim membuka ruang dialog seluas-luasnya terkait RUU tersebut.
“Ya, karena DPR tidak ingin kerusuhan yang terjadi bertambah parah. Kami bersepakat kemudian untuk pemerintah, khususnya Mendikbud membuka ruang dialog dengan stakeholder secara luas kemudian tidak menciptakan kerusuhan yang baru,” kata Willy.
Willy meminta Nadiem untuk mempertimbangan ragam aspirasi di publik terkait usulan RUU Sisdiknas. Fraksi Partai NasDem itu mendorong RUU Sisdiknas untuk lebih disempurnakan.
“Mendikbud dalam hal ini harus benar-benar belajar, tidak egois untuk kemudian mengangkat aspirasi publik yang begitu luas,” katanya. (za)