SEMARANG, derapguru.com — Berbeda dengan ibadah-ibadah yang lain, ibadah puasa di bulan ramadan lebih bersifat totalitas. Ibadah yang murni sebagai wujud ketundukan manusia sebagai hamba kepada penciptanya.
Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Purworejo, Irianto Gunawan, dalam acara “Refleksi Ramadan Bersama PGRI Jawa Tengah” yang disiarkan langsung UP Radio Semarang, Rabu 28 Maret 2024.
“Ibadah puasa adalah ibadah yang totalitas. Yang tahu kita sendiri. Murni urusan manusia dengan penciptanya, tutur Irianto Gunawan.
Karena begitu totalitasnya, lanjut Irianto Gunawan, orang-orang yang berpuasa tidak lagi bertanya-tanya kenapa harus berpuasa. Karena Allah memang hanya meminta orang-orang beriman untuk berpuasa dan hanya Allah yang tahu kenapa kita harus berpuasa.
“Ketika kita melakukan ibadah puasa, sudah tidak ada lagi pertanyaan kenapa kita berpuasa. Karena hanya Allah yang tahu kenapa seseorang harus berpuasa,” urai Irianto Gunawan.
Lebih lanjut Irianto Gunawan mengatakan, kendati bersifat personal, ada pahala berlimpah yang menyertai ibadah puasa. Termasuk adanya pengampunan terhadap dosa-dosa sebelumnya bagi orang yang melakukan puasa ramadan.
“Ada Hadist Riwayat Bukhori Muslim yang berbunyi, barangsiapa melakukan puasa ramadan karena keimanannya, dan mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni,” urai Irianto Gunawan. (za)