
PURBALINGGA, derapgur.com – PGRI Kabupaten Purbalingga menggelar seminar pendidikan “Deep Learning”, baru-baru ini. Kegiatan yang bertema “Jalur Silaturahmi dengan Semangat Edukasi Menuju Indonesia Emas” menghadirkan pembicara dosen Program Studi Manajemen Pendidikan Pascasarjana UPGRIS, Dr Soedjono MSi.
Dalam paparannya Soedjono memberikan pelatihan materi tentang Deep Learning untuk para guru dan anggota DPR BB BM cases tu 7PGRI. Soedjono menyampaikan bahwa Deep learning merupakan sebuah pendekatan pedagogis yang menekankan pada keterlibatan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik secara bersamaan.
“Tujuannya bukan sekadar transfer pengetahuan, melainkan pembentukan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan reflektif, yang memungkinkan siswa mengaitkan konsep-konsep yang dipelajari dengan realitas kehidupan sehari-hari,” urai Soedjono.
Soedjono menambahkan, penerapan deep learning membutuhkan desain pembelajaran yang kontekstual, kolaboratif, dan berbasis pada higher order thinking skills (HOTS). Dengan demikian, guru tidak hanya menjadi penyampai materi, tetapi juga fasilitator yang mendorong peserta didik untuk membangun makna dan pemahaman yang mendalam terhadap materi ajar.
‘Pemahaman mendalam terhadap kurikulum harus dibangun secara bertahap, agar guru tidak hanya memahami struktur dokumen kurikulum, tetapi juga mampu menerjemahkannya ke dalam praktik pembelajaran yang efektif, kontekstual, dan bermakna,” tandas Soedjono.
Lebih lanjut Soedjono menambahkan, proses pemahaman terhadap pemahaman mendalam harus terus dilakukan secara konsisten dan penuh semangat. Dia juga mengingatkan agar jangan melupakan aspek pengolahan rasa, yang menurutnya harus dilandasi ketulusan hati.
“Seperti filosofi Honda ‘One Heart’: dengan hati kita mendidik. Seperti pula tagline Suzuki “Inovasi Tiada Henti”. Dan tentu saja, agar para guru selalu berada di garda terdepan, maka ingat juga tagline Yamaha ‘Selalu Terdepan’,” urai Soedjono. (za)