
SEMARANG, derapguru.com — Pembina UPGRIS, Dr H Muhdi SH MHum, berkelakar pada Ketua YPLP PT PGRI Semarang, H Sakbani SPd MH, untuk segera memberikan bantuan-bantuan yang diajukan oleh kampus UPGRIS.
Pasalnya, memberikan bantuan saat bantuan itu benar-benar dibutuhkan rasanya akan lebih membahagiakan, ketimbang memberikan bantuan ketika nilai manfaatnya sudah menurun atau sudah tidak dibutuhkan lagi.
Hal tersebut disampaikan Muhdi saat memberikan sambutan dalam acara “Launching Lapangan Tenis UPGRIS” di Kompleks Kampus IV UPGRIS, Senin 21 Juli 2025.
“Pak Bani, kalau mau memberi (bantuan) sekarang saja. Jangan tunda besok-besok. Keburu sudah tidak butuh lagi. Asalkan dananya ada,” kata Dr Muhdi setengah berkelakar disambut senyum renyah para undangan.
Muhdi menambahkan, pengembang okan kampus adalah hal yang semestinya terus dilakukan. Ketika kampus semaki besar, kebutuhannya juga semakin besar. Kadang ada beberapa bangunan harus diperbaharui atau digantikan. Dan itu dilakukan untuk kebutuhan yang lebih besar lagi.
“Dulu di sini pohonnya sudah besar-besar, tapi karena pengembangan harus dihilangkan digantikan lapangan ini. Semua memang harus dilakukan dengan mengedepankan manfaat yang lebih besar. Nanti lapangan yang didepan segera dibongkar agar bisa digunakan untuk yang lainnya,” urai Muhdi.
Sementara itu, Rektor UPGRIS menyampaikan bahwa saat ini ada beberapa program perbaikan dan pembangunan di Kampus UPGRIS. Perbaikan pertama adalah penataan landasan mesin genset yang sempat ambrol beberapa waktu lalu.
“Program kedua adalah perbaikan gedung dua lantai di Jalan Labuhan yang segera akan difungsikan setelah peningkatan daya listrik dan pengisian furniture selesai, tutur Sri Suciati.
Program lainnya adalah penguatan struktur atap bangunan, perbaikan interior lantai 7 Gedung Pusat, perbaikan laboratorium informatika menjadi smart classroom, pembuatan laboratorium teknik mesin dan elektronika, perbaikan asrama putra kampus 4, sampai dengan pembangunan SMA Lab School.
Untuk lapangan tenis yang diresmikan, lanjut Sri Suciati, pondasinya adalah batu kali yang ditata mengikuti alur petak garis lapangan. Dibuat per 6 meter sampai dengan tepi pagar secara menyeluruh. Selain itu, untuk menjaga kestabilan dasar lapangan, juga sebagai tumpuan ikatan pembersihan lantai lapangan dari tulangan besi untuk kemudian dilakukan pengecoran setebal 10 cm dengan model kemiringan 0, 04% ke arah pinggir lapangan.
“Setelah pengecoran dan umur beton sudah mencukupi dilakukan leveling dan perapian permukaan cor. Tahap selanjutnya adalah pengecatan lapangan dengan cat fleksi sesuai dengan warna dan garis lapangan sampai dengan 5 lapis untuk luar lapangan dan 7 lapis untuk dalam lapangan. Jadi, kita bisa bayangkan betapa kuatnya lapangan tenis kita ini,” tandas Sri Suciati.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Yayasan beserta segenap pengawas dan anggotanya, jajaran Wakil Rektor UPGRIS, para dekan, dan ketua lembaga di lingkungan UPGRIS. (za)