Home > BERITA > Pembacokan Guru, Dr Muhdi: Kami Sudah Tugasi LKBH PGRI Jateng

Pembacokan Guru, Dr Muhdi: Kami Sudah Tugasi LKBH PGRI Jateng

Agenda: Pembacokan Guru MA Yasua Demak
Reporter: Tim Redaksi

 

DEMAK, derapguru.com – Ketua PGRI Jateng, Dr H Muhdi SH MHum, telah menugasi tim LKBH PGRI Jateng untuk mendampingi guru yang menjadi korban pembacokan siswa di MA Yasua Kebonagung Demak. Tim LKBH PGRI Jateng, telah menjumpai korban didampingi Tim Humas RS Karyadi Semarang.

“Kemarin kami sudah menugasi tim bantuan hukum untuk melakukan pendampingan pada korban. Sudah menjadi tugas kami untuk memberikan perlindungan bagi guru-guru yang sedang melakukan tugas profesi,” tutur Dr Muhdi saat dijumpai dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Demak, 27 September 2023.

Dr Muhdi menegaskan, karena kasus ini kasus berat yang menyangkut hubungan guru dan murid—yang keduanya adalah objek perlindungan organisasi—PGRI  Jateng mengambil jalan tengah. Di satu sisi, PGRI Jateng akan memastikan guru yang menjadi korban mendapatkan pendampingan hukum.

“Di sisi lainnya, kami juga harus memastikan siswa yang menjadi pelaku tidak akan kehilangan akses untuk mendapatkan pendidikan. Kedua hal ini yang harus kami jaga,” urai Dr Muhdi.

Lebih lanjut Dr Muhdi menyampaikan, PGRI Jateng tidak akan melihat ini dari sudut pandang hukum semata, tapi akan menggunakan kasus ini sebagai kajian mendalam dari sisi pendidikan. Pasalnya, kasus-kasus agresivitas murid terhadap guru ini telah banyak terjadi di negeri ini.

“Akan kami lakukan kajian-kajian yang lebih mendalam. Karena kasus-kasus serupa ini mulai banyak terjadi di mana-mana. Kami ingin melihat kasus-kasus seperti ini secara komprehensif, apakah benar saat ini memang ada perubahan perilaku peserta didik. Kalau ada, apa yang menyebabkannya. Dan bagaimanakah pendidikan harus mengatasinya,” tandas Dr Muhdi.

Sementara itu, Ketua LKBH PGRI Jateng, Dr Sapto Budoyo SH MH, menuturkan sampai sejauh ini pihaknya belum bisa mengambil langkah lanjutan karena korban masih dalam perawatan intensif. Selain itu, korban dan keluarga yang menjaga juga masih dalam kondisi traumatik sehingga masih masih belum bisa menerima kunjungan semua orang.

“Kemarin kami hanya bisa menjumpai korban sebentar. Itupun harus dengan pendampingan Tim Humas RS Karyadi Semarang. Tidak semua orang boeh masuk karena kondisi korban dan keluarga masih trauma,” tutur Dr Sapto.

Dalam kunjungan awal tersebut, pihaknya hanya bisa menyampaikan kepentingannya untuk hadir dan belum bisa meminta tanggapan dari korban. Hal ini disadari betul oleh tim sehingga tidak memaksakan diri untuk menggali informasi lebih lanjut.

“Mungkin nanti ketika korban sudah mulai membaik kita bisa menggali informasi lebih lanjut. Kesehatan korban jauh lebih penting,” tandas Dr Sapto.

Secara lebih khusus, Dr Sapto mengucapkan terima kasih atas layanan RS Karyadi Semarang yang telah mengizinkan Tim LKBH PGRI Jateng untuk menyambangi korban meski dalam waktu sesaat. (za/wis)

You may also like
Cagub Cawagub Ahmad Lutfi – Taj Yassin dan Cawalkot Yoyok Sukawi Kunjungi PGRI Jateng
Ketua PGRI Provinsi Kepulauan Babel: Pilihan Pertama Kami Jawa Tengah
Komite I DPD RI Akan Pantau Penyelesaian Tenaga Honorer
Komite I DPD RI Bakal Turun Awasi Pilkada

Leave a Reply