
KENDAL, derapguru.com — Salah satu fungsi digelarnya pertemuan Paguyuban Keluarga Besar PGRI Jateng adalah agar niat awal organisasi tidak bergeser. Dengan bertemunya pengurus dan mantan pengurus dalam acara paguyuban membuat komunikasi tentang organisasi masih terus terjadi.
Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Jawa Tengah yang juga Wakil Ketua Komite I DPD RI, Dr H Muhdi SH MHum, dalam acara pertemuan Paguyuban Keluarga Besar PGRI Jateng di kediaman Ketua Biro Pembinaan dan Pengembangan PAUDNI Pendidikan Khusus dan Pendidikan Nonformal PGRI Jateng, Arum Purwanti SPdAUD, Minggu 28 Agustus 2025.
“Dalam kesempatan seperti ini, bisa dilakukan komunikasi sesama pengurus, atau dengan pengurus sebelumnya. Agar saja, dalam bahasa Pak Bani, asbabun nuzul sebuah organisasi tetap bisa dipahami. Agar niat awal tidak bergeser,” tutur Muhdi.

Muhdi menambahkan, selain untuk menjaga niat agar tidak bergeser, kegiatan paguyuban juga bisa menjadi sarana mengabarkan perkembangan organisasi pada pengurus sebelumnya. Hal ini penting karena pengurus lama juga ingin mendengar perkembangan organisasi yang pernah dikelolanya dulu.
“Tidak ada yang sedang kita kerjakan tanpa dilakukan terlebih dahulu di lakukan senior kita. Saya harap setelah jadi pengurus, kita tidak akan melupakan jasa pada pendahulu kita. Karena di samping itu tidak baik, bisa kualat juga, ini banyak terjadi di banyak organisasi lain,” ungkap Muhdi.
Lebih lanjut Muhdi berpesan, agar siapapun yang menjadi pengurus selanjutnya, untuk senantiasa menjaga tradisi baik ini. Tentu saja agar pengurus sebelumnya bisa melihat perkembangan organisasi dan melihat apa yang pernah mereka upayakan dengan sepenuh daya menjadi besar.

Sementara itu, Tuan Rumah Paguyuban Keluarga Besar PGRI Jateng, Arum Purwanti SPdAUD, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para pengurus dan mantan pengurus PGRI Jateng. Sebuah kehormatan bagi keluarganya telah dipercaya dan dikunjungi para pengurus untuk menggelar acara.
“Bapak dan Ibu, saya semalaman melihat prakiraan cuaca, dan diramalkan jam 10.00 pagi ini hujan. Tapi alhamdulillah berkat doa Ibu-Bapak semua, diberi cerah sehingga acara bisa berjalan lancar,” urai Arum Purwanti.
Arum menambahkan, dalam beberapa bulan terakhir, hujan kerap melanda di wilayahnya. Setiap habis dhuzur sampai sore hari, hujan biasanya turun dengan lebat.

“Tapi pagi ini masih cerah. Semoga sampai acara usai tetap dalam keadaan cerah,” tandas Arum.
Dalam kesempatan tersebut, kegiatan juga dimeriahkan dengan tampilan Hexagone Band. Sebuah grup band anak muda yang berisi kebetulan personelnya berasal dari mahasiswa Sendratasik Unnes. (za)




