SEOUL, derapguru.com – Sebanyak 50 orang dinyatakan tewas—dikatakan ‘henti jantung”—dalam perayaan Hallowen di Itaewon Korea Selatan. Kejadian mengerikan tersebut masih bersliweran di media sosial, dikatakan sebagai peristiwa mengerikan dan menyedihkan.
Pada 29 Oktober malam waktu setempat, lebih dari 100.000 orang berkumpul di sekitar Itaewon untuk merayakan Halloween sekaligus berakhir pekan. Karena dugaan lonjakan massa, orang-orang dilaporkan mengalami “henti jantung” karena terinjak-injak.
Petugas pemadam kebakaran, Raphael Rashid, menyatakan bahwa fenomena ini terjadi sekitar pukul 22.15 waktu setempat. Yonhap News melaporkan, sekitar 50 orang mengalami “henti jantung” karena terinjak-injak di Itaewon.
Lebih lanjut, Raphael Rashid juga mengabarkan bahwa petugas pemadam kebakaran berusaha mati-matian untuk menerobos ribuan orang. Polisi berdiri di atas mobil-mobil menyuruh orang-orang meninggalkan daerah itu untuk memberi jalan bagi ambulans.
“Ada 142 mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan di Itaewon malam ini. Karena malam kejadian bertepatan dengan perayaan Halloween dan Itaewon sudah ramai sejak tadi, ada terlalu banyak orang di jalanan sehingga sulit untuk bergerak,” tutur Raphael.
Walikota Seoul Oh Se-hoon yang saat ini berada di Eropa diketahui membatalkan semua jadwalnya. Oh Se-hoon dilaporkan langsung kembali ke bandara untuk mengejar penerbangan pertama kembali ke Seoul sehubungan dengan tragedi yang terjadi di Itaewon.
Sementara itu, Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo saat ini mendesak semua otoritas terkait untuk melakukan yang terbaik untuk “meminimalisir korban manusia” sehubungan dengan tragedi Itaewon malam ini.
Kabar terjadinya tragedi memilukan ini juga sudah sampai ke telinga Presiden Yoon Suk-yeol yang segera meminta agar semua otoritas terkait melakukan segala cara untuk membantu para korban.
Meski banyak beredar desas-desus tentang apa yang memicu terjadinya tragedi Itaewon malam ini di media sosial, saat ini pihak berwenang masih mencari penyebab pastinya. (Yonhap News/za)