BOSTON.DerapGuru – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan bahwa perubahan selalu mengundang resistensi. Kendati demikian, ketika seorang pemimpin mendapati resistensi atas kebijakannya, justru itu adalah bukti bahwa pemipin tersebut telah melakukan sesuatu.
“Perubahan selalu mengundang resistensi. Kalau dalam suatu kepemimpinan tidak ada yang protes, jangan-jangan kamu belum melakukan apa-apa. Yang penting hati kita tulus dan kinerja kita bagus,” tutur Nadiem di sela-sela kunjungannya pada para mahasiswa Indonesia di Boston University School of Education, Amerika Serikat, 22 September 2022.
Terkait dengan guru honorer, Nadiem mengatakan, bahwa guru honorer merupakan masalah yang sudah lama sehingga langsung menjadi salah satu prioritas utama dirinya setelah menjabat sebagai Mendikbud Ristek. Pihaknya sudah berupaya keras agar mulai tahun ini guru dapat memperoleh tunjangan meskipun belum mendapatkan sertifikat PPG.
“Namun, niatan yang kami tuangkan dalam Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional tersebut harus ditunda pembahasannya, jadi apa boleh buat,” ujarnya.
Sebagai informasi, Badan Legisliasi (Baleg) DPR telah menyepakati tak memasukkan Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2023. Baleg juga mengesahkan RUU Sisdiknas tidak masuk dalam Prolegnas Prioritas Perubahan 2022.
Wakil Ketua Baleg DPR, Willy Aditya, meminta Mendikbud Ristek Nadiem Makarim untuk membuka ruang dialog dengan para pemangku kepentingan terlebih dahulu dalam hal penyusunan RUU Sisdiknas karena adanya kritik dari sejumlah pihak. (za)