
Banjarnegara, derapguru.com. Demam goyang Pacu Jalur Aura Farming ternyata sudah melanda sekolah. Hal ini terlihat dari kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMAN 1 Sigaluh, Selasa (15/07/2025), dimana murid baru diajak memperagakan goyang Pacu Jalur. Kagiatan tersebut terjadi saat sesi materi yang diisi oleh narasumber Wakasek Humas SMAN 1 Sigaluh Heni Purwono, yang menyampaikan materi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Dimensi Lulusan.
Heni mengungkapkan, mustinya dengan pendekatan Pembelajaran Mendalam harus lebih mengajak siswa untuk belajar secara kreatif dan juga mendalam serta kontekstual.
“Saat saya minta anak membuat gambar bintang, bebek dan pemandangan, hampir semuanya menggambar bintang dengan lima segi tiga, bebek menghadap kanan dan kiri, dan semua pemandangan seragam gambar gunung. Itu membuktikan bahwa Genzi pun masih terkungkung oleh pola pikir kuno, tidak ada kemajuan memaknai seni Lukis sejak TK hingga mereka akan masuk SMA,” terang Heni.
Heni juga menjelaskan, bahwa dimensi lulusan murid dalam hal kolaborasi juga belum dimaknai dengan luas.
“Kolaborasi itu tidak hanya seputar kerja bakti atau gotong royong. Kita bisa belajar dari viralnya budaya Pacu Jalur, itu kolaborasi banyak pihak, antara para pemain dayung, penari, pegiat social media, bahkan pemusik luar negeri yang lagunya dijadikan lagu latar video Pacu Jalur. Memaknai kolaborasi saat ini bisa melampaui jarak, ruang dan waktu,” tambah Heni.
Heni menyayangkan, terkadang Genzi inginnya secara instan meraih kesuksesan tanpa memahami bahwa kerja keras dan kolaborasi sangat penting.
“Saya lihat tadi masih ada yang malu-malu waktu saya ajak praktik Pacu Jalur. Padahal diantara mereka banyak yang ingin jadi youtuber. Terkadang mereka ingin sukses namun jalan menuju kesuksesan tidak mereka dalami dengan detail. Pola pikir seperti ini yang harus terus menerus dibongkar agar Genzi lebih produktif menghasilkan karya yang baik dan menarik. Tidak malu untuk berkreasi. Dari Pacu Jalur kita bisa belajar bagaimana even budaya tradisional bisa diterima banyak kalangan, bahkan di level dunia,” tandas Heni.
Salah satu murid baru SMAN 1 Sigaluh yang tengah mengikuti MPLS Rahmadani yang kebetulan sedang ulang tahun mengaku kegiatan MPLS di sekolahnya sangat ceria dan bermakna.
“Apa lagi tadi saya juga ditebak tanggal lahirnya dengan kartu sulap dan pas saya hari ini saya juga ulang tahun. Kegiatan MPLS di sekolah ini sangat menarik menurut saya,” ujar Rahmadani. (H. Purwono)