PURBALINGGA, derapguru.com. Prestasi membanggakan kembali diraih tiga siswa SMAN 1 Rembang Purbalingga di kancah nasional. Setelah sebelumnya pada bulan Mei mereka menjuarai lomba cerdas cermat anti pencucian uang tingkat nasional yang diadadakan oleh PPATK (Pusat Pelaporan dan analisis transaksi keuangan), kini, ketiga siswa tersebut yakni Muhammad Wahab Hasbulloh, Arif Muhammad Zainal Islami dan Mochamad Damar Unggul Prayogo berhasil menjadi juara 2 olimpiade APBN tingkat nasional. Lomba itu diselenggarakan oleh Kementrian Keuangan RI. Pada partai final yang berlangsung di Gedung Dhanapala Kemenkeu RI, Selasa, (8/10/2024), tim SMAN 1 Rembang mengungguli tim dari MAN IC Gorontalo dan SMAN 1 Tabanan Bali. Mereka hanya kalah dari juara bertahan yakni tim MAN IC Batam.
Olimpiade APBN merupakan ajang tahunan yang bergengsi bagi siswa-siswi SMA SMK se Indonesia untuk mengasah pengetahuan tentang seluk beluk APBN.
Atas prestasi itu, para finalis berkesempatan bertemu langsung dan berdialog dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Tahun ini lomba tersebut merupakan periode ke-7 dan diikuti oleh 13.797 siswa seluruh Indonesia, dan tergabung menjadi 4.378 tim.
Dalam sambutannya Sri Mulyani mengapresiasi dan bangga, mendapati anak-anak muda pada level SMA dan SMP mau menekuni, mempelajari, bahkan berkompetisi untuk menunjukan kemampuan, kompetensi dan pengetahuan tentang APBN. “Ini sebuah instrument yang sangat penting, yang mempengaruhi kehidupan Republik Indonesia, dan sangat menentukan apakah Indonesia akan maju atau tidak,” ujar Sri.
Perjalanan untuk menjadi finalis olimpiade APBN cukuplah panjang, yakni terdiri dari 5 tahap. Meliputi seleksi tahap online 1, tahap online 2, semifinal regional, final regional dan terakhir final nasional. Pada babak final sendiri terdiri dari 5 babak, yakni telaah uang kita, jelajah labirin, periksa fakta APBN, Cerdas cermat APBN, dan menteri keuangan bertanya.
Salah satu siswa tim SMAN 1 Rembang M Wahab Hasbullah mengatakan timnya yang dinamai Jenderal Sodirman SMAN 1 Rembang tergabung di grup neraka.
“Kami masuk di regional 2 yang meliputi tim-tim dari wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa barat, jawa tengah, Jawa timur dan DIY. Dibabak final regional kami harus melawan tim SMA Pradipta Dirgantara, dan SMAN 1 Karangnongko. Beruntung, Kami menang dan menjadi juara grup,” ungkap Wahab.
Keinginan dan motivasi yang kuat untuk bertemu langsung dengan Sri Mulyani, membuat mereka terus semangat untuk belajar secara intensif.
“Bu menteri merupakan sosok idola, yang sangat menginspirasi dengan berbagai kepandainnya dalam menjaga stabilitas fiskal negara kita,” imbuh Wahab.
Guru pembimbing siswa SMAN 1 Rembang Samrin mengungkapkan, meskipun ini baru kali pertama siswanya mengikuti Olimpiade APBN, namun mereka sangat antusias.
“Bahkan terkadang hari Sabtu-Minggu pun mereka berangkat sekolah untuk belajar tentang APBN. Mereka belajar modul sebagai acuan utama dalam belajar. Namun, kami juga memanfaatkan sumber belajar yang lain yakni materi-materi dari youtube, belajar ke kakak kelas, dan bahkan sering mengadakan simulasi cerdas cermat,” tutur Samrin. (Heni P)