
Derapguru.com – Hong Kong
Di balik megahnya arsitektur Bandara Hongkong, sore hingga malam Minggu, 21 September 2025, rombongan PGRI Jawa Tengah menunjukkan wajah lain dari perjalanan panjang: wajah teduh dalam ibadah.
Usai transit berjam-jam, menjelang senja para peserta bergegas menuju ruang kecil untuk mengambil air wudhu. Suasana antrian penuh kesabaran terasa hangat, meski ruang terbatas. “Inilah perjalanan yang bukan hanya tentang melangkah ke luar negeri, tapi juga menjaga langkah menuju Allah,” ujar salah seorang peserta.
Sholat berjamaah pun diatur rapi menjadi tiga kelompok. Grup 1 dipimpin Pak Muslih, Grup 2 diimami Pak Sapon, dan Grup 3 oleh Pak Sakbani serta grup 4 Pak Jumanto. Empat imam, satu tujuan: merangkai doa dan syukur di tengah perjalanan.
Bagi umat Muslim, sholat jama’ takdim adalah solusi syar’i ketika dalam perjalanan. Bacaan niatnya pun sederhana, namun penuh makna:
Niat Sholat Maghrib Jama’ Takdim dengan Isya (Imam/Makmum):
Ushalli fardhal maghribi tsalātsa raka‘ātin majmū‘an ilaihal-‘Isyā’i taqdīman ma’mūman/imāman lillāhi ta‘ālā.
Artinya:
“Aku niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat dijama’ dengan Isya takdim sebagai makmum/imam karena Allah Ta’ala.”
Momen ini menjadi pengingat, bahwa di tengah hiruk-pikuk bandara, di sela waktu menunggu pesawat, dan meski jauh dari rumah, ibadah tetap bisa ditegakkan bersama-sama dengan penuh kekhusyukan.
Bagi PGRI Jawa Tengah, transit bukan sekadar waktu menanti penerbangan, melainkan jeda yang sarat makna — mengikat kebersamaan dalam ibadah, memperkuat ukhuwah, dan menegaskan jati diri sebagai pendidik yang tetap menomorsatukan nilai spiritual. (Sapt/Wis)