JAKARTA, derapguru.com – Tidak semua guru yang lulus passing grade tahun 2021 akan dapat diangkat pada seleksi PPPK tahun 2022. Informasi tersebut disampaikan Plt Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, saat dikonformasi mengenai nasib guru yang lolos passing grade tahun 2021.
“Bagi guru yang lulus passing grade tapi belum dapat diangkat tahun ini, Kemendikbudristek akan menyediakan solusi lain. Salah satunya, guru dapat mengikuti mekanisme penilaian kesesuaian dengan menggunakan jabatan fungsional lain yang dimiliki,” tutur Nunuk.
Nunuk meminta agar para guru non-ASN yang masih belum mendapatkan penempatan untuk bersabar dan tidak khawatir. Ia mengatakan, Kemendikbudristek segera mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan dan berkolaborasi dengan seluruh kementerian atau lembaga lain agar pelaksanaan seleksi ASN PPPK dapat berjalan dengan baik.
“Sebagai contoh solusi yang diambil Kemdikbudristek, misalnya, ada guru sebenarnya mengajar IPA untuk penempatan di SMP, tapi karena SMP sudah penuh, maka dia bisa melamar menjadi guru kelas. Dengan cara ini, kami sudah menghitung-hitung yang dapat diangkat tahun 2021 dengan mekanisme pindah JF (jabatan fungsional) itu adalah sekitar 12.152 dari 17 persen guru yang lolos passing grade,” katanya.
Nunuk juga mencontohkan kenapa banyak guru lolos passing grade, tapi belum bisa diangkat kelebihan guru honorer. Contohnya yang terjadi di SDN 6 Kodo Kota Bima Nusa Tenggara Barat (NTB). Di sekolah tersebut kebutuhan guru kelas sebanyak 6 orang. Guru ASN yang tersedia berjumlah 4 orang, namun terdapat pula guru non-ASN berjumlah 21 orang, sehingga terdapat kelebihan 19 guru.
“Yang seperti ini akan kami beri alternatif di sekolah lain di Kota Bima. Namun jika di Kota Bima sekolah lain semuanya sudah terpenuhi, maka katagori seperti inilah yang belum bisa diangkat tahun ini,” pungkas Nunuk. (za)
