JEPARA, derapguru.com — Penanaman literasi baca-tulis pada siswa bukan hanya tugas guru-guru bahasa. Begitu pula literasi numerasi, perihal penanam literasi numerasi juga bukan hanya tugas guru matematika.
Hal tersebut disampaikan Dosen Universitas PGRI Semarang, Zainal Arifin MHum, saat memberikan materi “Workshop Penyusunan Literasi dan Numerasi SMK Program Keunggulan (SMK PK)” di SMK Islam Al Hikmah Mayong Jepara, Senin 19 Agustus 2024.
Zainal menambahkan, tugas literasi baca tulis harusnya menjadi tanggung jawab semua guru karena bisa dititipkan dalam semua pelajaran. Begitu pula literasi numerasi, bisa juga dititipkan pada semua pelajaran.
“Misalnya, guru otomotif sedang melakukan praktik pembongkaran mesin. Guru tersebut bisa menugasi siswanya untuk membuat laporan kegiatan dalam bentuk teks laporan dan teks prosedur kompleks,” tutur Zainal.
Lebih lanjut Zainal menambahkan, naik tidaknya indeks literasi baca-tulis dan numerasi sangat bergantung pada keterlibatan seluruh guru di sekolah. Bila semua guru mau bekerja sama atau berkolaborasi dalam penerapan literasi, bukan tidak mungkin skor PISA bangsa ini juga akan meningkat.
Kepala SMK Islam Al Hikmah, Ika Riska Anisa ST MPd, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dari lolosnya SMK Islam Al Hikmah dalam program SMK PK (SMK Program Keunggulan).
“Kami mendapat kesempatan untuk bergabung dan belajar di SMK PK. Untuk awal-awal kami memang harus meraba-raba, terutama selama beberapa bulan awal, tapi alhamdulillah setelah kami keliling, banyak belajar dengan sekolah lain, kami kini sudah bisa menjalankannya dengan baik,” tutur Ika.
Sementara itu, Koordinator Tim Perguruan Tinggi Pendamping SMK PK, Wijayanto ST MKom, menyampaikan bahwa program SMK PK yang dijalankan SMK Islam Al Hikmah sudah berjalan sangat bagus. Hanya saja, karena SMK Islam Al Hikmah baru pertama kali terlibat dalam program ini, maka memang setiap langkahnya masih butuh pendampingan.
“SMK Islam Al Hikmah ini baru pertama kalinya mendapatkan SMK PK. Maka memang masih perlu pendampingan. Tapi secara garis besar, berbagai program yang telah dijalankan, semuanya sudah berjalan bagus,” tandas Wijayanto. (za)