JAKARTA, derapguru.com – Keluhan mahasiswa program Magang Sertifikat dan Studi Independen (MSIB) terhadap sering telatnya Bantuan Biaya Hidup (BBH) santer dibicarakan. Kepala Program Magang dan Studi Independen (MSIB) Kemendikbudristek, Wachyu Hari Haji, memberikan tanggapan melalui siaran YouTube Ditjen Dikti dikutip Senin, 13 November 2023.
“BBH itu kami tidak mengajukannya satu-satu mahasiswa. Bayangkan mahasiswa MSIB ada 30 ribu, berapa kali pimpinan tanda tangan? Jadi prosesnya itu gelondongan,” ungkap Wachyu Hari Haji.
Baca Juga: Kemendikbudristek Bakal Tambah Penerima MSIB
Wachyu Hari Haji menambahkan, satu kali proses pengajuan untuk 2.500 mahasiswa sehingga satu angkatan bisa lebih dari tujuh kali proses pengajuan pencairan.
“Dan dalam pengajuan itu, ada satu nama, misal Rani, dia dapat beasiswa KIP kemudian tidak menulis data sebagai penerima beasiswa maka akan jadi masalah. Akhirnya, 2.500 yang satu rombongan Rani pengajuannya dikembalikan. Rani diminta memperbaiki, barulah pengajuan satu diulang kembali,” jelas Wachyu.
Wachyu menyebut kejadian seperti itu tak hanya terjadi pada satu atau dua mahasiswa. Kasus terjadi pada puluhan mahasiswa sehingga mengganggu proses pengajuan lainnya.
“Kadang mahasiswa yang memperbaiki itu kadang enggak gercep (gerak cepat) enggak direspons, ada perbaikan tapi masih salah lagi. Ini juga yang ngebikin ada rombongan belakang malah lebih cepat pencairannya karena satu rombongan itu clear (tidak ada masalah),” jelas dia.
Masalah teknis lainnya terdapat pada bank penyalur. Wachyu menyebut ada bank yang memang butuh waktu lebih lama untuk menyalurkan BBH mahasiswa MSIB.
“Pengalaman kami memantau yang menggunakan Bank Mandiri saat statusnya clearing itu cuma sehari, tapi di luar Bank Mandiri itu ada yang dua, empat hari, seminggu bahkan 14 hari. Tapi kalau soal bank ini tidak bisa kami cek, karena sudah clearing di bank,” tutur dia. (za)