SEMARANG, derapguru.com — Dipecahnya Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian berbeda dalam kepemimpinan Prabowo-Gibran dikatakan sebagai sebuah langkah strategis.
Hal tersebut disampaikan Wakil Sekum PGRI Jateng Dr Saptono Nugrohadi MPd, saat dimintai tanggapan derapguru.com, Senin 21 Oktober 2024.
“Dengan pemisahan ini, fokus kebijakan bisa lebih spesifik dan terarah sesuai kebutuhan setiap sektor,” ujar Saptono.
Saptono yang juga Guru SMAN 1 Salatiga ini mengatakan, pemecahan tersebut sebagai langkah strategis untuk menangani tantangan-tantangan yang berbeda di setiap jenjang pendidikan dan bidang yang terkait.
“Dengan pemisahan ini, fokus kebijakan bisa lebih spesifik dan terarah sesuai kebutuhan setiap sektor. Untuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah lebih fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah, termasuk penguatan kurikulum, peningkatan kesejahteraan guru, dan pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Indonesia,” urai Saptono.
Untuk Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, lanjut Mantan Guru Berprestasi Nasional ini, dapat lebih berfokus pada inovasi, riset, dan pengembangan teknologi, yang menjadi pilar utama dalam menghadapi tantangan global dan meningkatkan daya saing bangsa di era digital.
“Sedangkan, Kementerian Kebudayaan bisa lebih berfokus pada pengembangan dan pelestarian budaya nasional serta memperkuat identitas kebangsaan melalui berbagai program budaya, seni, dan kearifan lokal,” lanjut Saptono.
Kendati demikian, Saptono menambahkan, keberhasilan tiga kementerian dalam menjalankan tugas masing-masing bergantung pada koordinasi antar-kementerian.
“Tanpa koordinasi yang baik, ada risiko kebijakan-kebijakan antar-kementerian menjadi tumpang tindih, tidak sejalan, sehingga dapat menghambat kemajuan pendidikan secara menyeluruh,” lanjut Saptono. (pur/za)