
SEMARANG, derapguru.com — Pusat Studi Pendidikan dan Humaniora LPPM Universitas PGRI Semarang, baru-baru ini, menggelar “Pelatihan Analisis Data Kualitatif Menggunakan Software MAXQDA”.
Pelatihan yang diikuti sekitar 80 dosen tersebut, menghadirkan narasumnber Dra Lusia Maryani Silitonga MPd PhD, salah satu dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UPGRIS, yang juga pakar penelitian kualitatif, dengan pengalaman penelitian di luar negeri dan publikasi di jurnal internasional bereputasi.
MAXQDA merupakan salah satu software yang didesain untuk memudahkan analisis data kualitatif dan mixed method. Aplikasi ini sangat memungkinkan para peneliti untuk bisa mengklasifikasi, meng-coding, memvisalisasi dan menganalisis hampir semua jenis data entah itu teks pdf, docx, gambar, visual, video dan data dari sosmed seperti twitter, facebook, situs web, dan lainnya.
Kepala Pusat Studi Pendidikan dan Humaniora, Dr Jafar Sodiq MPd, menyampaikan kegiatan pelatihan ini untuk pengembangan dan peningkatan kualitas penelitian atau riset bidang pendidikan dan humaniora. Kegiatan ini juga untuk memfasilitasi dosen-dosen berbasis keilmuan humaniora untuk melangkah lebih jauh dengan menggunakan software dalam riset-riset mereka.
“Kelebihan analisis data dengan software MAXQDA ini ada banyak sekali. Yang pertama tentu saja user-friendly interface atau sangat mudah pemakaiannya. Kedua terkoneksi langsung dengan fasilitas AI. Ketiga, dapat mentranskripsi audio dan video dengan akurat. Dan keempat, disukai publisher jurnal internasional bereputasi,” urai Jafar Sodiq.
Jafar Wodiq menambahkan, karena jumlah peserta cukup besar dan antusiasme peserta juga sangat luar biasa, maka pelatihan ini digelar dalam waktu dua hari. Di luar itu, pelatihan ini tidak hanya dijalankan secara teoretik, tapi langsung diajarkan pula bagaimana cara menggunakan software secara langsung.
“Antusiasnya termasuk tinggi. Apalagi momen ini bertepatan dengan masa-masa pelaporan penelitian yang didanai LPPM UPGRIS. Semoga pelatihan ini membawa manfaat bagi para dosen dan peneliti humaniora,” tandas Jafar. (za)