
Banjarnegara, derapguru.com. Artificial Intelegence (AI) atau Kecerdasan Buatan ternyata dapat menjadi mitra dalam berliterasi. AI akan berfungsi dalam mempermudah pencarian informasi, menyesuaikan pembelajaran, membantu berpikir kritis dan kreatif bahkan dapat mendukung literasi digital.
Hal itu diungkapkan Kepala Perpustakaan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Joko Prasetyo dalam Lokakarya Lokakarya Literasi Digital, Selasa (29/4/2025) di Aula Niscala Perpustakaan Daerah Banjarnegara yang diikuti puluhan peserta.
Joko menambahkan dengan adanya AI, pekerjaan literasi menjadi semakin mudah.
“Chat gpt misalnya, selain bisa untuk mencari, teman diskusi kritis, editor dan konsultan penulisan, juga simulasi pembelajaran kontekstual. Menariknya meskipun AI tidak memiliki emosi, namun kadang ketika kita melakukan pencarian, prompt kita kadang perlu mengandung pujian. Setelah itu biasanya akan keluar data-data yang lebih baik dibandingkan ketika kita langsung mencari tanpa memuji terlebih dahulu,” canda Joko.
Meski AI sangat memudahkan, Joko mengajak para peserta lokakarya untuk tetap membaca minimal setiap hari 2 jam. Menurutnya hal itu akan memunculkan endapan ingatan yang akan dibutuhkan suatu saat nanti.
Narasumber lainnya Untung Ardi Yulianto lebih banyak mengulas tentang AI dan ragam kegunaannya. Menurutnya AI saat ini sudah menjelajah dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan menurutnya dalam hal-hal tertentu AI bisa bekerja lebih baik dari manusia. Misalnya pada saat pandemi, di tengah keterbatasan mobilitas manusia, AI banyak menjadi solusi. Namun demikian ia berpesan bahwa AI hanyalah sebuah alat.
“Manusia memiliki hati dan emosi yang membedakan robot dengan manusia. Manusia bisa segala hal. Robot hanya tertentu unggulnya. Jangan sampai kita diperbudak oleh AI,” tandas guru SDN 1 Babadan Pagentan itu.
Bupati Amalia Desiana, dalam sambutannya yang diwakili oleh Kepala Disarpus Arief Rahman mengapresiasi setinggi-tingginya Disarpus yang telah memprakarsai kegiatan ini melalui DAK Non Fisik dari Perpustakaan Nasional untuk menunjang era digital ini.
“Literasi digital harus disadari agar bisa belajar lebih cepat, hemat waktu dan cerdas berkosakata. AI bukan lagi alat bantu namun kebutuhan. Kesantunan dan bertanggung jawab dalam dunia digital tetap mutlak dilakukan,” pesan Bupati.
Arief juga berharap dengan bangunan perpustakaan daerah Banjarnegara yang baru senilai 8 milyar menjadi magnet tersendiri agar masyarakat lebih berliterasi. Ia juga berkomitmen untuk terus menambah koleksi buku yang dibutuhkan oleh masyarakat. (H. Purwono)