BUENOS AIRES, derapguru.com – Indonesia menjadi berita pembanding bagi media asing tewasnya 1 supporter dalam laga sepakbola Gimnasia vs Boca Junior di Argentina. Laga yang dihentikan karena kerusuhan tersebut, sempat diwarnai tembakan peluru karet dan gas airmata.
Media internasional yang fokus pada bidang olahraga, Marca, menurunkan tulisan berita dengan awalan:
Last week soccer was in mourning with the tragedy that occurred in Indonesia and, this Thursday, it happened again. Now it was in La Plata, Argentina, where the match between Gimnasia y Esgrima and Boca Juniors had to be suspended. There were aggressions, pitch invasion, tear gas and, unfortunately, one death.
What happened in Indonesia is a big deal, as 131 people lost their lives. What happened in Del Bosque stadium, in La Plata, is no less, as violence in a place that should be familiar, to enjoy, once again cost someone’s life.
(Pekan lalu sepak bola berduka dengan tragedi yang terjadi di Indonesia dan Kamis ini terulang kembali. Kini di La Plata, Argentina , pertandingan antara Gimnasia y Esgrima dan Boca Juniors harus dihentikan. Ada agresi, invasi lapangan, gas air mata dan, sayangnya, satu kematian.
Apa yang terjadi di Indonesia adalah masalah besar, karena 131 orang kehilangan nyawa. Apa yang terjadi di stadion Del Bosque, di La Plata , tidak kurang, sebagai kekerasan di tempat yang seharusnya akrab, untuk dinikmati, sekali lagi merenggut nyawa seseorang)
Insiden penembakan gas air mata yang menimbulkan korban jiwa terjadi pada laga pekan ke-23 antara Gimnasia La Plata vs Boca Juniors, Kamis 6 Oktober 2022 waktu setempat (Jumat 7 Oktober 2022 pagi tadi). Laga Gimnasia vs Boca Juniors adalah duel yang sangat penting pada musim ini di liga utama Argentina. Boca Junior yang berada pada posisi 2 klasmen akan menduduki puncak klasmen jika menang dalam duel ini. Sedangkan Gimnasia yang berada di posisi 6 klasemen bakal meringsek ke papan atas klasmen dan hanya terpaut 5 angka dari Boca Junior.
Menurut laporan dari TyC Sports, laga hanya berlangsung 9 menit, lalu dihentikan karena kerusuhan. Banyak penonton yang datang ke Stadion Juan Carmelo Zerillo untuk menyaksikan pertandingan. Lantaran kondisi di dalam stadion sudah penuh, pintu stadion ditutup lebih cepat dari waktu seharusnya. Di luar stadion, ada banyak fans dengan tiket yang tidak bisa masuk ke lapangan. Mereka mencoba untuk masuk ke stadion. Di sisi lain, kepolisian merespon situasi dengan melakukan tindakan yang keras.
“Petugas polisi mulai menembakkan gas air mata dan peluru karet. Sedemikian rupa sehingga gas-gas ini akhirnya memasuki lapangan permainan, dan mempengaruhi para pemain, staf pelatih dan wasit,” tulis TyC Sport kerusuhan usai diketahui 1 orang tewas yang saat ini masih dalam proses inventigasi. (za)