Agenda: Tim PPK Ormawa BEM FPMIPATI Reporter: Tim Redaksi
KENDAL, derapguru.com – Kera menjadi salah satu luar biasa bagi para petani yang membudidayakan alpukat. Sekali terkena serangan hama kera, tanaman alpukat bisa hancur. Tidak hanya buahnya saja, ranting, bahkan ujung daun juga lumat diterjang kawanan.
Kondisi inilah yang terus-menerus dihadapi petani alpukat di Desa Sumberahyu Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Untuk membantu masyarakat mengatasi masalah itu, baru-baru ini, Tim PPK Ormawa BEM FPMIPATI UPGRIS yang diketuai Rr Nirmala Hapsari Dewi terjun langsung ke lokasi yang biasanya diterjang hama kera.
“Keluhan utama petani komoditas unggulan Desa Sumberahayu yaitu alpukat adalah hama kera. Hama kera masih berkeliaran di daerah Desa Sumberahayu terutama di kebun. Hal tersebut sangat merugikan petani saat musim panen, serta menurunnya hasil panen yang diakibatkan hama kera,” tutur Nirmala.
Nirmala menuturkan, tim yang melakukan pengabdian di bawah bimbingan Dosen Matematika UPGRIS Farida Nursyahidah SPd MPd ini, mencoba membantu mengatasi hama kera dengan meracik ramuan pengusir kera. Ramuan yang diracik dari bahan dasar terasi bakar dan kapur barus ini menghasilkan aroma menyengat yang tidak disukai kera.
“Kami datang untuk mengedukasi serta memberikan pelatihan dalam membantu petani untuk mencegah hama kera. Bahan yang digunakan berisi campuran campuran terasi bakar serta kapur barus yang dibalut dalam kain kemudian digantungkan. Terasi dan kapur barus tersebut mengeluarkan bau sangat menyengat yang tidak disukai kera,” tutur Nirmala.
Lebih lanjut Nirmala menuturkan, program pengabdian yang dilakukan dengan menggandeng kelompok Sanggar Tani Muda di Sumberahayu ini mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek tahun 2023. Secara berkala, tim pengabdian akan melakukan pemantauan terus-menerus terhadap efektivitas ramuan pengusir kera ini. (za)