
Derapguru.com – Purwodadi
Hidup Guru, Hidup PGRI, Soludaritas, yesss.
Salam solidaritas PGRI tersebut menggema dalam berbagai kegiatan PGRI. Tapi banyak yang belum memahami makna “hidup” dalam salam solidarritas PGRI. Demikuan diungkapkan Wakil Ketua PGRI Jateng, H Sakbani SPd MH saat menjelaskan “Unit Daspen” dalam acara PKP PGRI yang berlangsung Senin 6 Oktober 2025 di Hotel Kyad Grand Master Purwodadi, Kabupten Grobogan.
Dijelaskan, guru itu dikatakan hidup jika guru itu profesional, sejahtera, bermartabat dan terlindungi. Sedangkan PGRI dikatakan hidup jika keberadaannya dicintai anggota, disegani mitra, mampu menjalankan program kerjanya, dan diakui keberadaannya oleh masyarakat.
Daspen PGRI adalah unit kegiatan untuk mewujudkan solidaritas dan kesetiakawanan anggota PGRI. Saat berdiri tahun 1985 sampai beberapa tahun “Daspen” memberi santunan hanya kepada anggota yang pensiun, tapi setelah menyesuaikan dengan perkembangan, kini Daspen juga memberi santunan kepada anggota yang meninggal dunia sebelum pensiun.
“Dulu awalnya Daspen PGRI hanya untuk anggota yang pensiun, tapi kini juga memberi santunan bagi anggota yang meninggal dunia sebelum pensiun”, jelas Sakbani.
H Sakbani selanjutnya menjelaskan bagaimana pengelolaan Daspen. Ditunjukkan juga bagaimana anggota Daspen bisa mengetahui jumlah sumbangan dan prosedur untuk memperoleh santunan.
Diungkapkan juga adanya bebagai kegiatan Usaha PGRI Jateng, termasuk adanya hotel, jual beli tanah, badan penerbitan, BPR Guru, dan lain lain.
v
Sekum PGRI Jateng, Drs Aris Munandar selaku moderator dalam acara tersebut menambahkan, bahwa iuran anggota PGRI hanya memenuhi 40% dari RAPBO, yang 60% dipenuhi dari berbagai kegiatan usaha dan bantuan anak lembaga..(pur/Wis)