JAKARTA, derapguru.com – Gempa bumi di Cianjur Jawa Barat dengan magnitudo 5,6 membuat 151 sekolah rusak. Selain itu, ada 1 orang guru meninggal dunia dalam tugas, 1 orang siswa meninggal saat belajar, 9 siswa luka berat, dan 9 siswa luka ringan.
“Satu guru dan satu siswa meninggal dunia, sembilan siswa luka berat dan sembilan siswa luka ringan,” kata Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek, Anang Ristanto, Selasa, 22 November 2022.
Setelah gempa besar terjadi di Cianjur, Kemendikbudristek langsung bergerak untuk melakukan pemetaan mengingat gempa terjadi pada masa transisi sekolah berakhir. Langkah ini perlu dilakukan untuk mendapatkan data awal yang dapat menjadi rujukan untuk pengambilan kebijakan darurat untuk wilayah Cianjur.
“Sebanyak 51 satuan pendidikan terdampak rinciannya, 2 PAUD, 30 SD, 12 SMP, 1 SMA, 5 SMK, 1 SLB. Ini data dari Sekretariat Pendidikan Aman Bencana (SPAB) setempat,” tandas Anang.
Baca Juga: Carut-Marut, Lolos PPPK Guru SLB Pindah Sekolah Lain
Anang menyampaikan, bahwa data tersebut merupakan data sementara yang berpotensi terus meningkat mengingat sampai saat ini tim penanggulangan bencana masih terus melakukan evakuasi. “Saat ini Kemendikbudristek sedang bergerak untuk koordinasi terkait tanggap darurat dengan berbagai pihak dan pengiriman bantuan,” tutur dia.
Data sekolah rusak juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Akib Ibrahim. Akib yang terus melakukan pemantauan langsung, mengatakan berdasarkan laporan sementara dari petugas di lapangan, tercatat ada 121 bangunan SD dan 21 SMP yang mengalami kerusakan.
Sebanyak 142 bangunan SD dan SMP di Kabupaten Cianjur rusak berat akibat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo. Para siswa yang sekolahnya terdampak pun belajar daring untuk sementara waktu.
Bila data kerusakan tersebut disinkronisasi dengan data Kemendikbudristek untuk jenjang yang belum dimasukkan, maka ada 6 bangunan SMA/Sederajat, 121 bangunan SD, 21 bangunan SMP, 2 bangunan PAUD, dan 1 bangunan SLB. Totalnya menjadi 151 sekolah terdampak bencana di Cianjur.
Baca Juga: PGRI Banjarnegara Bantu Guru Terkena Musibah Kebakaran
Hingga Selasa siang, 22 November 2022, sebanyak 162 orang meninggal dunia. Korban meninggal dan luka tersebar di Kecamatan Cilaku, Desa Rancagoong, Kecamatan Cianjur, Desa Limbangansari, dan Kecamayan Cugenang.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi dengan magnitudo 5,6 melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada pukul 13.21 WIB, Senin, 21 November 2022. Pusat gempa bumi berada di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekira 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 km. (za)