SEMARANG, derapguru.com — Sisdiknas baru akan segera lahir. Ada perubahan-perubahan mendasar yang akan dihadapi semua perguruan tinggi, termasuk UPGRIS. Salah satunya adalah memilih antara Teaching University ataukah Research University?
Informasi mengenai tantangan kampus ke depan tersebut disampaikan oleh Pembina UPGRIS yang juga Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr Muhdi, saat memberi sambutan dalam acara ‘Pelantikan Pejabat Dekan di Lingkungan UPGRIS’ di Aula Lantai 7 Gedung Pusat UPGRIS, Selasa pagi tadi 28 Februari 2023.
Lebih lanjut Dr Muhdi menyampaikan bahwa pilihan antara teaching university dan research university adalah pilihan sulit. Dua-duanya mengandung konsekuensi sehingga dibutuhkan pikiran-pikiran yang cerdas dan mendalam.
“Para dekan inilah yang nanti akan diajak mengambil kebijakan. Pikirkanlah secara hati-hati dan mendalam karena semua pilihan mengandung konsekuensi masing-masing,” tandas Dr Muhdi.
Sampai sejauh ini, lanjut Dr Muhdi, nama Universitas PGRI Semarang telah berkibar sangat kuat di kalangan universitas-universitas swasta. Setidaknya hal itu bisa dilihat dari jumlah doktor yang mencapai 137 orang yang menjadi pilar kampus untuk berkembang.
“Tidak banyak kampus swasta yang memiliki doktor lebih dari 100 orang. Kita sudah memiliki sumber daya itu. Tinggal bagaimana para dekan yang memberdayakan sumber daya yang telah kita miliki ini,” tutur Dr Muhdi.
Tidak lupa Dr Muhdi mengucapkan selamat pada dekan yang telah dilantik dan mengucapkan terima kasih serta apresiasi luar biasa pada pejabat dekan lama yang sudah memberikan pikiran dan tenaganya untuk UPGRIS. (za)