SEMARANG, derapguru.com – PGRI tidak hanya menjadi organisasi tempat beraktivitas para guru dan tenaga kependidikan. Saat ini PGRI telah berubah menjadi rumah besar untuk berlindung dan memperjuangkan kepentingan guru dan tenaga kependidikan dalam proses mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Jateng, Dr Muhdi SH MHum, dalam acara Pembukaan Lomba Olahraga dan Seni PGRI se-Jawa Tengah yang dilangsungkan di Kompleks Menara Kampus 4 Universitas PGRI Semarang, Sabtu 11 November 2023.
“Pada kesemepatan yang baik ini, saya mengucapkan terima kasih pada semuanya yang terus membesarkan PGRI sehingga dapat menjadi rumah besar sekaligus menjadi rumah untuk berlindung yang nyaman,” tutur Dr Muhdi.
Dr Muhdi meminta seluruh pengurus maupun anggota PGRI untuk selalu menjaga solidaritas antarsesama anggota. Karena solidarotas adalah satu tiang penopang kebesaran organisasi. Selain itu Dr Muhdi juga meminta supaya rumah besar PGRI untuk meningkatkan profesionalisme dan untuk membangun eksistensi diri.
“Mari terus kita bangun kebesaran organisasi, agar kita bisa bersama-sama berada dalam rumah besar PGRI untuk meningkatkan profesionalisme dan untuk membangun eksistensi kita,” urai Dr Muhdi.
Lebih lanjut Dr Muhdi mengatakan agar seluruh anggota maupun pengurus untuk selalu mengingat akan hak dan kewajiban. Hak-hak yang belum diberikan atau belum maksimal didapatkan akan selalu diperjuangkan organisasi. Akan tetapi, ketika hak-hak telah didapatkan jangan sampai lupa pada kewajiban.
“Organisasi akan selalu berjuang agar mendapatkan hasil yang maksimal, agar kita sebagai guru dalam mengajar tetap mendapatkan hak-hak secara baik, dan tentu saja juga harus ingat untuk melaksanakan kewajinan secara baik,” tandas Dr Muhdi.
Terkait dengan pelaksanaan Porseni, Dr Muhdi mengingatkan agar seluruh kontingen senantiasa menjaga sportivitas karena kegiatan ini dirancang untuk memupuk solidaritas, bukan rivalitas. Oleh karena itu, berbagai macam pertandingan dan perlombaan agar dapat dilangsungkan dengan gembira dan bahagia.
“Para kontingen yang berlagi ini adalah para juara dari eks-krasidenan masing-masing. Jadi, semuanya adalah juara. Tapi di antara para juara ini, pada akhirnya harus dicari yang terbaik. Siapapun nanti yang jadi juara, mari lakukan kegiatan ini dengan penuh kegembiraan,” tandas Dr Muhdi. (za)