DEMAK, Derapguru.com – Ketua PGRI Provinsi Jateng, Dr. Muhdi, menyatakan bahwa kebersamaan, kepedulian, komitmen, integritas, dan daya juang serta militansi pengurus PGRI adalah modal utama untuk bisa bertransformasi. Tidak hanya transformasi digital saja, tetapi mampu mengajak untuk bertransformasi dengan segenap program kegiatan yang memungkinkan program kegiatan itu terlaksana.
“PGRI di usia ke 77 ini harus semakin dicintai oleh anggota. PGRI semakin dicintai karena memang program dan kegiatannya dibutuhkan oleh anggota.Potensi-potensi yang dimiliki PGRI harus bisa menjadi riil bernilai untuk menebar kebermanfaatan,” tegas Dr Muhdi saat menyambut acara Rakorwil PGRI Se-eks Karesidenan Semarang Putaran ke V, yang berlangsung di Hotel Amantis Demak, Jumat 7 Oktober 2022.
Lebih lanjut Dr Muhdi menuturkan, di samping melakukan transformasi dalam semua aspek, PGRI juga harus berlomba-lomba melakukan, mengadakan berbagai bentuk aktivitas, kegiatan kelembagaan, untuk menebar kemanfaatan, meningkatkan kemandirian dan menjaga martabat. Untuk itu, Dr Muhdi meminta, PGRI harus menjadi pemungkin dari yang tidak atau belum mungkin.
“PGRI harus menjadi pemungkin dari segala sesuatu yang tidak mungkin atau belum mungkin. PGRI harus bertransformasi supaya PGRI menjadi rumah besar yang nyaman, membahagiakan, sekaligus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi pendidikan, masyarakat, bangsa, dan negara,” tutur Dr Muhdi.
Komitmen
Dalam kegiatan Rakorwil PGRI tersebut, Ketua PGRI Demak Sapon MPd, sebagai tuan rumah, dalam sambutannya mengingatkan pada seluruh elemen PGRI pada komitmen bersama dalam Konferensi PGRI Provinsi Jateng, untuk terus memperjuangkan pendidikan, guru, dan organisasi. Sapon juga mengingatkan untuk terus bersama-sama mendukung perjuangan PGRI Provinsi yang dalam Konferensi PGRI Provinsi untuk memperluas ruang perjuangan.
“Kita harus terus berkomiment, bukan hanya untuk PGRI Provinsi, tetapi juga untuk kebermanfaatan PGRI di berbagai forum-forum regional maupun nasional, dan juga kebermanfaatan bangsa Indonesia pada umumnya,” tandas Sapon.
Hal senada juga ungkapkan Ketua PGRI Kota Semarang, Dr Nur Khoiri, selaku koordinator wilayah pengurus PGRI eks Krasidenan Semarang. Khoiri menyatakan bahwa semua elemen PGRI harus siap untuk menyukseskan dan melaksanakan amanat Konferensi PGRI Provinsi yang akan memperluas perjuangan.
“Kita harus siap menyukseskan dan melaksanakan komitmen dari amanat konferensi PGRI provinsi secara bulat untuk memperluas perjuangan PGRI melalui semua jalur perjuangan, bahkan termasuk bisa juga ditempuh melalui jalur politik,” tandas Nur Khoiri didukung oleh Ketua PGRI Grobogan Amin Hidayat SPd MM, Ketua PGRI Kabupaten Semarang Sukaton SH MH, dan Sekretaris PGRI Kab Kendal Mujiono Msi.
Ketua PGRI Salatiga KH Zaenuri MPd, secara tegas juga menyatakan pandangan serupa supaya semua elemen PGRI terus memegang kuat amanat konferensi PGRI Provinsi tentang perluasan perjuangan. Dalam kondisi sosial politik yang seperti ini, Zaenuri malah menegaskan, bahwa perluasan perjuangan bukan lagi perkara “keinginan”, tapi sudah menjadi “kebutuhan” organisasi.
“Komitmen untuk menyukseskan dan melaksanakan amanat konferensi PGRI provinsi, memperluas perjuangan PGRI di segenap lini perjuangan organisasi, termasuk melalui jalur politik, ini sebenarnya bukan soal “keinginan”, tapi merupakan “kebutuhan” secara keseluruhan dari perjuangan PGRI”, tandas Zaenuri. (wis/za)