
Derapguru.com-Bandungan, 23 Juli 2025 — Pembina Yayasan Dana Setiakawan Guru Jawa Tengah (YDSGJT), Dr. H. Muhdi, S.H., M.Hum., menegaskan pentingnya inovasi dan manajemen modern dalam menjaga keberlangsungan DASPEN di tengah tantangan regenerasi dan efisiensi kelembagaan. Hal tersebut disampaikan dalam pengarahan saat pembukaan Pelatihan Digitalisasi Pengarsipan DASPEN, yang digelar pada 23–24 Juli 2025 di Griya Persada, Bandungan.
“Alhamdulillah, DASPEN bisa melewati masa turbulensi meski banyak anggota yang sudah pensiun. Itu karena kita cukup kompak dan segera melakukan berbagai perubahan,” ujar Dr. Muhdi. Ia mengingatkan bahwa masa kejayaan DASPEN pada era 1980–1990 menjadi referensi moral untuk membangun kembali sistem yang adaptif dan tangguh.
Lebih lanjut, Dr. Muhdi menyoroti pentingnya pemahaman kolektif dalam organisasi. “Kalau ada jurang pemahaman, jangan dibiarkan. Kita harus paham bersama agar tidak jatuh di tempat yang sama,” tegasnya. Ia juga menekankan pentingnya mengelola transisi kepemimpinan dan perbedaan pandangan dengan pendekatan yang menyatukan.
Terkait praktik kelembagaan, Dr. Muhdi menyampaikan apresiasinya kepada pengurus DASPEN yang telah menjalankan manajemen secara modern dan terbuka terhadap teknologi. “Saya bangga karena pengurus hari ini adaptif, efisien, dan mulai mengembangkan pendekatan berbasis data. Teknologi ini akan membawa kita pada presisi yang lebih tinggi,” ujarnya.
Ia juga mengangkat praktik efisiensi sebagai keniscayaan, bukan pilihan nyaman. “Kadang kita harus ‘paksa balik’ untuk menyesuaikan, tapi di situlah kita berkembang. Tidak semua harus seragam, tapi semuanya harus bergerak,” katanya.
Di akhir arahannya, Dr. Muhdi berharap pelatihan ini betul-betul bermanfaat untuk mendukung perubahan yang lebih sehat, efektif, dan membawa nilai tambah bagi keberlangsungan lembaga. Ia juga menyelipkan perhatian terhadap kesejahteraan guru, termasuk tunjangan fungsional untuk guru TK dan SD, yang menurutnya kini sudah mulai memasuki angka Rp3,9 juta. (Sapt/Wis)