SEMARANG, derapguru.com — PGRI Jateng dapat terus berkembang karena adanya keikhlasan keluarga besar para pengurusnya. Tanpa keikhlasan keluarga, semua akan menjadi sulit karena organisasi ini memang banyak menyita waktu para pengurus.
Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Jateng, Dr H Muhdi SH MHum, dalam acara Halal Bihalal Paguyuban Keluarga Besar PGRI Jawa Tengah yang digelar di Kediaman Dr Muhdi di Kawasan Tlogosari Semarang, Minggu 21 April 2024.
“Saya tidak bisa membayangkan, kalau Pak Ripto, suami Bu Suci (Dr Hj Sri Suciati MHum, Bendahara PGRI Jateng, red) tiba-tiba protes. Ini kegiatan kok ora leren-leren, esuk awan wengi. Termasuk juga isteri Pak Bani (H Sakbani SPd MH, Wakil Ketua PGRI Jateng) protes karena kadang tidak pulang sampai berhari-hari. Sebagai Ketua PGRI Jateng, saya sampaikan permohonan maaf dan terima kasih. Sebab karena keikhlasan Bapak/Ibu, keikhlasan keluarga, PGRI bisa ngremboko, bisa terus tumbuh seperti ini,” urai Dr Muhdi.
Dr Muhdi menambahkan, kuatnya ikatan pengurus PGRI salah satunya dikarenakan adanya acara paguyuban keluarga besar pengurus seperti ini. Melalui kegiatan ini pengurus beserta keluarganya bisa saling mengenal sehingga bisa terus guyub antara satu dengan lainnya.
“Sejak saya bergabung dengan PGRI, sekitar 20 sampai 25 tahun lalu, adanya paguyuban, adanya silaturahmi ini yang membuat organisasi kita kuat. Maka dari itulah, setiap kali ada acara paguyuban, saya selalu berusaha untuk hadir. Sebab di acara inilah pengurus dan keluarganya, bisa saling bertemu dan bersilaturahmi,” tutur Dr Muhdi.
Lebih lanjut Dr Muhdi menyampaikan bahwa berkembangnya organisasi PGRI tidak lepas dari peran pengurus-pengurus sebelumnya. Pondasi dasar dan nilai-nilai organisasi yang terbentuk saat ini, tidak lepas dari peran para pengurus pendahulu yang kini tinggal dikembangkan penerus saat ini.
“Semua berkat Pak Taruno, Pak Karseno, Pak Darto, Pak Bagyo, dan Pak Widadi. Kami pengurus yang saat ini hanya tinggal melanjutkan perjuangan saja,” tutur Dr Muhdi. (za)