SEMARANG, derapguru.com — Meski harus gagal berkali-kali, jangan sampai kegagalan itu membuat kita benar-benar gagal. Ketika gagal datang, harus ada semangat untuk selalu bangkit dari kegagalan.
Pesan motivatif tersebut disampaikan Ketua PGRI Jateng–yang juga Pembina UPGRIS–, Dr H Muhdi SH MHum, saat memberikan Kuliah Perdana bagi Mahasiswa Baru di Balairung UPGRIS, Rabu 18 September 2024.
“Kalian boleh jatuh 7 kali, tapi berdirilah 8 kali. Kalian boleh gagal 8 kali, tapi berdirilah 9 kali. Bisa jadi kebangkitan kalian yang terakhir itulah yang mengantarkan kalian pada kesuksesan,” urai Muhdi yang juga akan menjadi Anggota DPD Jateng masa bakti 2024-2029.
Maka, lanjut Muhdi, menjadi orang tangguh itu penting karena dengan ketangguhan itu seseorang akan memiliki daya tahan, kegigihan, ketabahan, stamina, determinasi, ketegaran, dan karakter pantang menyerah untuk terus berjuang.
Dalam kesempatan tersebut Muhdi juga mengingatkan adanya kecenderungan perubahan karakter sosial dalam beberapa tahun terakhir. Dulu, bila manusia ingin unggul maka dia harus melalukan tradisi monopoli.
“Tapi tradisi monopoli sudah tergeser oleh tradisi kompetisi, yakni bila ingin unggul seseorang harus menang melawan yang lain,” urai Muhdi.
Akan tetapi, tradisi kompetisi pun telah tergeser dengan adanya tradisi kolaborasi, yakni bila ingin unggul harus mau berkolabirasi dengan yang lain. Dan ternyata tradisi kolaborasi pun telah tergeser dengan tradisi ekosistem, yakni tradisi untuk membangun atau menyiapkan habit yang bisa mengantarkan menuju kesuksesan. (za)