
SEMARANG, derapguru.com – Wakil Ketua Komite I DPD RI, Dr H Muhdi SH MHum, mendorong koperasi merah putih untuk menjadi motor ekonomi masyarakat. Untuk itu, dia akan mendorong penguatan peran agar koperasi merah putih bisa berkiprah lebih jauh lagi dalam masyarakat.
Kendati demikian, Muhdi tidak menampik masih adanya kelemahan pada sistem pengelolaan koperasi yang dicanangkan Presiden Prabowo tersebut. Salah satunya adalah masih banyak hambatan pada awal-awal pembentukan koperasi tersebut.
“Masih banyak hambatan dalam tahap awal, tetapi kami sedang menyiapkan hasil dan rencana yang akan dikomunikasikan dengan pemerintah agar semuanya berjalan baik,” ungkap Muhdi di sela kegiatan ‘Gerakan Pasar Murah’ hasil kerja sama DPD RI dengan Koperasi Kelurahan Merah Putih Tlogosari Kulon Semarang, Sabtu 1 November 2025.
Muhdi menambahkan, keterlibatannya dalam menguatkan Koperasi Merah Putih melalui kegiatan pasar murah merupakan bentuk dukungan terhadap program tersebut. Dia meminta agar masyarakat dapat terlibat aktif dalam pengelolaan koperasi ini.
“Kegiatan pasar murah ini menjadi salah satu langkah nyata untuk mendekatkan koperasi dengan kebutuhan masyarakat. Selain menyediakan sembako dengan harga terjangkau, kegiatan itu kami maksudkan juga untuk menumbuhkan kesadaran warga akan manfaat koperasi,” tutur Muhdi.
Muhdi berharap ke depannya, Koperasi Merah Putih dapat mempersingkat jalur distribusi barang, sehingga dapat menyediakan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah bagi anggota dan masyarakat sekitar.
“Saya optimis Koperasi Merah Putih Tlogosari Kulon akan memperoleh dukungan pemerintah berupa berbagai kemudahan dan afirmasi agar bisa lebih cepat,” ungkap Muhdi.
Ketua Koperasi Merah Putih Tlogosari Kulon Semarang, Dwi Hartanto, mengatakan kegiatan tersebut ditujukan bagi masyarakat agar dapat membeli sembako dengan harga terjangkau. Disediakan paket sembako sebanyak 400 buah berisi Beras SPHP 5 kilogram, minyak goreng 2 liter, terigu 1 kilogram, gula pasir 1 kilogram.
“Ini sangat bermanfaat bagi anggota koperasi dan masyarakat yang layak menerima. Setiap paket sembako bernilai Rp 126.500, namun dijual kepada masyarakat dengan harga Rp 75.000,” tutur Dwi Hartanto. (za)



