
UNGARAN, derapguru.com – Dosen Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat. Kegiatan kali ini dilaksanakan di Desa Jatijajar, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, yang sedang dikembangkan sebagai desa wisata.
Kegiatan ini merupakan Hibah DPPM Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang diketuai oleh Qristin Violinda SPsi MM PhD (Prodi Manajemen), M Anas Dzakiy SSi MSc (Prodi Biologi), dan Ika Menarianti SKom MKom (Prodi Bisnis Digital).
Qristin mengatakan, fokus utama pelatihan adalah strategi digital marketing, penerapan standar pangan higienis, serta pengelolaan sumber daya manusia yang efektif untuk mendukung keberlangsungan UMKM dan pengembangan desa wisata.
“Konsep pelatihan yang dijalankan dengan menegaskan bahwa tantangan utama UMKM saat ini adalah kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan digital, peningkatan kualitas produk, serta penguatan kerja tim,” tutur Qristin.
Qristin menambahkan, pada sesi digital marketing, peserta diperkenalkan dengan pemanfaatan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp Business untuk promosi produk, pembuatan konten yang menarik, hingga teknik fotografi produk sederhana. Selanjutnya, sesi pangan higienis menitikberatkan pada standar kebersihan mulai dari sanitasi alat, penyimpanan bahan baku, hingga cara pengemasan yang aman dan menarik, bahkan peserta diajak melakukan simulasi agar dapat langsung mempraktikkannya.
“Adapun sesi pengelolaan SDM membahas pentingnya struktur organisasi dalam UMKM, pembagian tugas yang jelas, serta komunikasi tim yang sehat,” tutur Qristin.
Lebih lanjut, Qristin menekankan bahwa keberhasilan usaha tidak hanya bergantung pada kualitas produk, tetapi juga pada kerja sama yang solid antaranggota tim.
Pelatihan ini berlangsung interaktif dengan diskusi, tanya jawab, serta berbagi pengalaman langsung dari para peserta mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan usaha.
“Dengan adanya pelatihan ini, mereka mulai memahami cara menjangkau pasar yang lebih luas melalui teknologi digital,” urainya.
Dalam kesempatan tersebut, Qristin berharap kegiatan ini mampu membuat UMKM Desa Jatijajar lebih percaya diri dalam memasarkan produk secara digital, menjaga kualitas produk melalui standar higienis, serta membangun tim kerja yang solid.
“Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan teoritis, tetapi juga praktik nyata yang dapat langsung diterapkan oleh pelaku UMKM. Ditambah lagi adanya dukungan dari perguruan tinggi, pemerintah desa, dan komunitas UMKM. Semoha Desa Jatijajar mampu tumbuh sebagai desa wisata unggulan dengan daya saing yang kuat baik di tingkat lokal maupun nasional,” pungkasnya. (za)