
SEMARANG, derapguru.com — Pembelajaran matematika yang kontekstual, bermakna, dan adaptif terhadap perkembangan zaman sangat dibutuhkan. Yang menjadi masalah adalah bagaimana cara mendesain pembelajaran yang menggabungkan tiga komponen penting tersebut?
Untuk itulah Tim Dosen UPGRIS yang terdiri atas Farida Nursyahidah MPd, Irkham Ulil Albab MPd, dan Maya Rini Rubowo MSi sengaja menggelar pelatihan pendesainan pembelajaran inovatif dengan mengintegrasikan 3 komponen penting yaitu teknologi, ethnomathematics, dan realistic mathematics education kepada para guru yang tergabung dalam MGMP Matematika SMP Subrayon 09 Kota Semarang.
Farida menuturkan, pelatihan ini sendiri difasilitasi oleh LPPM UPGRIS sekaligus sebagai salah satu program dari rintisan Pusat Unggulan IPTEK Perguruan Tinggi (PUI-PT) Techno-Ethno Realistic Mathematics.
“Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi guru dalam mendesain pembelajaran yang mampu mengaitkan konsep matematika dengan konteks budaya lokal, pengalaman kontekstual siswa, serta pemanfaatan teknologi digital seperti GeoGebra, Augmented Reality, dan media interaktif lainnya,” tambah Farida.
Dalam sesi pelatihan, peserta diajak untuk mengeksplorasi nilai-nilai budaya lokal, seperti sistem pranata mangsa, cagar budaya di Semarang, dan tradisi sesaji, sebagai konteks dalam pembelajaran matematika. Setelah itu mereka diajak mendesain pembelajaran inovatif dengan integrasi teknologi, ethnomathematics, dan realistic mathematics education.
Ketua MGMP Matematika Subrayon 09 Kota Semarang, Purwanto SPd, menyampaikan rasa senang dapat mengikuti pelatihan yang dapat menambah pengetahuannya. Dengan pelatihan ini diharapkan, ke depannya akan lahir guru-guru yang lebih adaptif dengan lingkungan.
“Kami ingin guru-guru di wilayah kami terus berkembang dengan terus melakukan inovasi pembelajaran di kelas, di antaranya melalui pendekatan TE-RME ini. Dengan mengikuti pelatihan ini diharapkan guru-guru lebih adaptif, mendapatkan inspirasi, dan mengambil langkah nyata untuk menjawab tantangan kekinian,” tandas Purwanto. (za)