GROBOGAN, derapguru.com — Desa Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan adalah wilayah penghasil garam. Para penduduk di wilayah tersebut banyak yang menggantungkan hidup dari proses bertani dan berjualan garam secara tradisional.
Lantaran masih menggunakan cara-cara tradisional da konvensional, produk garam yang mereka tawarkan memiliki daya saing rendah. Terlebih lagi bila harus bertempur dengan garam-garam yang telah diproduksi secara pabrikan.
Sisi lemah inilah yang berusaha ditutup oleh tim dosen UPGRIS yang terdiri atas Dr Ali Sodiqin MSi, Dr AB Prabowo KA MHum, dan Dr Mahmud Yunus MPd. Mereka merancang sebuah program pengabdian yang bertajuk “Pemberdayaan Petani Garam Desa Jono melalui Inovasi Produksi, Packaging, Usaha, dan Digital Marketing berbasis Environmental Sustainability”.
Ketua Tim Pengabdian, Dr Ali Sodiqin MSi, menyampaikan bahwa dalam pelatihan yang dihadiri puluhan petani garam setempat tersebut mengajarkan bagaimana sistem produksi, pengemasan, dan pemasaran produk. Dia sendiri memberikan pelatihan khusus pada petani garam supaya mereka dapat meningkatkan produksi garam tanpa harus merusak lingkungan.
“Dengan inovasi di sektor produksi, petani tidak hanya dapat meningkatkan hasil panen, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar belik garam Jono,” ujar Ali Shodiqin.
Ali Sodiqin menambahkan, untuk sesi kedua para peserta kemudian diajari AB Prabowo KA untuk materi tentang pengemasan produk. AB Prabowo menekankan pentingnya pengemasan yang menarik dan ramah lingkungan.
“Pengemasan yang baik bukan hanya soal estetika, tetapi juga soal menjaga kualitas produk dan memperkuat daya tarik di pasar yang semakin kompetitif,” jelasnya.
Sedangkan bagian akhir, pelatihan dipandu oleh Dr Mahmud Yunus MPd, yang membahas strategi pemasaran melalui marketplace. Ia memaparkan pentingnya memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan pemasaran produk.
“Dengan pemasaran digital, produk garam dari Desa Jono dapat dikenal lebih luas, bahkan hingga ke pasar internasional,” katanya sembaru memberikan praktik langsung penggunaan e-commerce.
Ia juga memberikan praktik langsung kepada para petani tentang cara menggunakan marketplace untuk memasarkan produk mereka.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan petani garam di Desa Jono melalui inovasi di berbagai aspek usaha, mulai dari produksi hingga pemasaran yang berkelanjutan.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat desa yang diselenggarakan dengan kolaborasi antara akademisi, dan para pakar di bidang ekonomi, lingkungan, dan teknologi.
Ketua Kelompok Tani Garam, Asrul, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar pelatihan ini tidak hanya menambah wawasan petani, tetapi juga mampu diimplementasikan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
“Kami berharap, para petani bisa lebih mandiri, inovatif, dan mampu mengoptimalkan potensi lokal melalui ilmu yang didapatkan hari ini,” ujarnya. (za)