
SEMARANG, derapguru.com — Ada kegiatan berbeda yang dilakukan para santri di Pondok Pesantren Asalafi Al Fithrah Meteseh Semarang, baru-baru ini. Bila biasanya mereka belajar ilmu agama mulai belajar kitab klasik, fiqih, nahwu sorof, sampai dengan melakukan murajaah.
Kali ini, mereka tidak belajar tentang ilmu agama, tapi mereka belajar tentang ilmu keduniawian yang mendukung kehidupan di pondok pesantren. Belajar bagaimana cara hidup sehat dan produktif saat menjadi santri pondok.
Ya. Situasi inilah yang terlihat saat beberapa dosen UPGRIS yang terdiri atas dr Dian Ayu Zahraini MGizi, Dr Ririn Ambarini MPd, Dra HR Utami MPd menggelar kegiatan bertajuk “Gizi Seimbang, Santri Cemerlang: Penguatan Kesehatan dan Produktivitas di Pondok Pesantren Al Fithrah Semarang Menuju Pesantren 4.0”.

Lebih dari 400 santri, ustad, dan pengurus pondok terlihat takzim dalam mendengarkan paparan demi paparan materi yang disampaikan para dosen UPGRIS. Mereka terlihat sami’na wa atho’na sebagaimana adab belajar yang diajarkan pada para santri yang hidup pondok.
Pondok Pesantren Al Fithrah Meteseh Semarang merupakan pondok pesantren cabang dari Pondok Pesantren Al Fitrah Surabaya. Pondok pesantren ini termasuk pondok pesantren besar di Semarang yang berkembang di bawah asuhan ulama kharismatik KH Ahmad Asrori Al Ishaqy.
Ketua Tim Dosen, Dian Ayu Zahraini, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali para santri pengetahuan tentang pentingnya pola hidup sehat dan produktif. Beberapa materi yang diberikan di antaranya edukasi gizi, pola makan seimbang, aktivitas fisik yang sehat, dan manajemen stres.
“Untuk materi edukasi gizi dan pola makan seimbang, kami berikan contoh langsung bagaimana menyajikan makanan sehat dalam satu porsi makan. Termasuk menekankan pentingnya untuk minum 8 gelas air per hari,” tutur Dian Ayu Zahraini.
Untuk materi aktivitas fisik dan manajemen stres, lanjut Dian ayu Zahraini, kami memberikan edukasi tentang pentingnya olahraga, termasuk olahraga untuk otak. Mulai dari gerakan relaksasi, peregangan, sampai dengan gerakan yang bisa mendorong otak lebih fokus dan tidak gampang stres.
“Kami berikan contoh gerakan ringan tapi bermanfaat, dan menekankan perlunya istirahat yang cukup supaya tidak stres dan dapat selalu fokus,” tandas Dian Ayu Zahraini sembari menuturkan bahwa kegiatan ini didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia untuk Skema Pemberdayaan berbasis Masyarakat. (za)




