
SEMARANG, derapguru.com — Masalah kekurangan guru memang seperti badai yang mengobrak-abrik tatanan pendidikan di seluruh Indonesia. Begitu parahnya masalah kekurangan guru sampai-sampai kebijakan pemerintahan sebelumnya untuk mengangkat satu juta guru masih belum bisa menutupi kekurangannya. Bagaimana kondisi di Jawa Tengah?
Dalam seminar “Pemenuhan Akses Terhadap Pendidikan Bermutu Untuk Semua” yang digelar PB PGRI bekerjasama PGRI Jateng di Auditorium GP Lantai 7 Kampus UPGRIS Cipto, Rabu 3 September 2025, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas P&K) Provinsi Jateng, Dr Sadimin, menyampaikan bahwa kondisi Jawa Tengah relatif lebih baik dibandingkan daerah-daerah lainnya.
“Untuk guru SMA, jumlah guru mencapai 17.348 guru dengan rincian ASN PNS 9.490 guru, ASN PPPK 7858 guru, GTT 856. Kebutuhan riil guru SMA kita mencapai 20.050 guru. Artinya masih ada kekurangan 2702 guru,” urai Sadimin.
Kondisi yang sama juga terjadi di jenjang SMK dengan jumlah guru mencapai 15.987 guru dengan rincian ASN PNS 7563 guru, ASN PPPK 8424 guru, GTT 872 guru. Kebutuhan guru SMK mencapai 19.311 guru. Artinya, masih ada kekurangan 3.324 guru SMK.
“Sedangkan untuk jenjang SLB, jumlah guru mencapai 983 guru dengan rincian ASN PNS mencapai 49 guru, ASN PPPK mencapai 489, GTT 197 guru. Kebutuhan guru SLB mencapai 2.320 guru. Artinya masih ada kekurangan masih 2.320 guru,” tandas Sadimin.
Lebih lanjut Sadimin menuturkan, bila semua kebutuhan total guru tersebut disatukan. Dari total kebutuhan guru mencapai 41.681 guru dan pemenuhannya mencapai 36240 guru, maka masih ada kekurangan sebanyak 7.363 guru.
“Jumlah kekurangan guru tersebut akan terus bertambah pada tiap tahunnya karena adanya guru yang pensiun. Semoga masalah ini dapat segera kita tangani supaya masalah kebutuhan guru selesai dan bisa digunakan untuk memikirkan masalah lain,” tandas Sadimin. (za)




