
JAKARTA, derapguru.com — Tiga wilayah di Provinsi Jawa Tengah mendapatkan penghargaan Dwija Praja Nugraha dalam Puncak Peringatan HUT Ke-80 PGRI sekaligus Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025 yang dipusatkan di Britama Arena Kelapa Gading Jakarta, Sabtu 30 November 2025.
Dwija Praja Nugraha adalah penghargaan yang dianugerahkan Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia(PGRI) kepada kepala daerah (bupati/wali kota/gubernur) yang memiliki perhatian dan komitmen tinggi terhadap pembangunan pendidikan, profesionalitas, kesejahteraan guru, dan PGRI.
Tiga wilayah di Jawa Tengah tersebut antara lain Kabupaten Demak, Kabupaten Blora, dan Kota Pekalongan. Penghargaan diserahkan langsung Ketua Umum PB PGRI Prof Dr Unifah Rosyidi MPd kepada dr Hj Eistianah SE (Bupati Demak), Dr H Arief Rohman SIP MSi (Bupati Blora), dan Afzan Arslan Djunaid SE MM (Walikota Pekalongan).
Prof Unifah menyampaikan bahwa anugerah Dwija Praja Nugraha adalah sebuah apresiasi tertinggi dari guru- guru yang tergabung dalam PGRI kepada kepala daerah yang memiliki komitmen teguh dalam memajukan kualitas pendidikan dan mengupayakan peningkatan kesejahteraan guru.
“Kami mengucapkan terima kasih atas peran dan terobosan-terobosan yang telah dilakukan sehingga kesejahteraan guru bisa meningkat dan dunia pendidikan juga bisa maju. Terima kasih atas komitmen kuat dalam bidang pendidikan,” ungkap Prof Unifah.

Prof Unifah menambahkan bahwa pada tahun 2025 ini, ada 20 Kepala Daerah dan tokoh pendidikan yang mendapatkan penghargaan Dwija Praja Nugraha. Di luar itu, untuk menunjukkan kiprah PGRI sebagai organisasi perjuangan pada acara yang sama juga dihadirkan dua guru Luwu yang sempat tersandung kasus karena menggunakan dana BOS untuk menggaji honorer.
“Dalam kesempatan ini, kami hadirkan juga guru dari Luwu, Bapak Abdul Muis dan Bapak Rasnal. Silakan berdiri Bapak (Abdul Muis dan Rasnal terlihat melambaikan tangan di antara ribuan guru). Alhamdulilah, dengan pendampingan PGRI beliau sudah kembali aktif dan mendapatkan pemulihan nama baik dari Presiden Prabowo Subianto,” pungkas Prof Unifah. (za)




