SEMARANG, derapguru.com — Peristiwa cleaning guru honorer di Jakarta menimbulkan polemik. Tindakan sepihak Disdik DKI Jakarta dianggap melukai profesi guru.
Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Jateng, Dr H Muhdi SH MHum, saat memberikan tanggapan terhadap upaya cleansing Disdik Jakarta pada derapguru.com di Kantor PGRI Jateng, Senin 22 Juli 2024.
“Harusnya tidak boleh terjadi. Guru honorer yang sudah terdaftar, apalagi yang ada di dapodik, sudah mengikuti seleksi, tidak boleh diperlakukan seperti itu, harus kita lindungi,” tutur Dr Muhdi.
Dr Muhdi menambahkan PGRI Jateng mengecam tindakan sepihak yang merugikan para guru honorer tersebut. Mestinya, tindakan yang mempertontonkan praktik kasar dalam mengambil kebijakan seperti ini, tidak akan pernah terlahir dari wilayah pendidikan.
“Jangan perlakukan guru honorer seperti isteri siri, habis manis sepah dibuang. Mereka adalah pahlawan-pahlawan yang membuat sekolah negeri tidak kolaps saat terjadi kekosongan guru beberapa waktu lalu,” tandas Dr Muhdi.
Lebih lanjut Dr Muhdi meminta agar kebijakan kasar seperti ini tidak melebar ke wilayah lain termasuk ke Jawa Tengah. Bahkan, Dr Muhdi mengaku baru-baru ini telah berkoordinasi dengan Sekda Jateng mengenai nasib para honorer tersebut.
“Komitmennya kan menyelesaikan (mengangkat) semua guru honorer yang ada. Makanya saya kemarin ke berkoordisi dengan Pak Sekda. Kami berharap masalah guru honorer selesai dengan pengangkatan semua guru honorer,” pungkas Dr Muhdi. (za)