
LIES HARTONO alias Cak Lontong merasa gagal, dia menempuh kuliah di Institut Teknologi Surabaya (ITS) supaya jadi Insinyur (Ir), lulusnya malah dapat gelar Sarjana Teknik (ST). Supaya tidak merasa terlalu gagal, dalam kartu penduduknya, dia memaksakan pencantuman gelar insinyur-nya.
“Saya insinyur asli. Kalau tidak percaya, besok undang saya lagi, tak bawakan bukti ijazahnya,” tutur Cak Lontong memancing tawa lepas karena berani menyenggol materi di ‘pinggir jurang’.
Cak Lontong menambahkan, kegagalannya sebagai seorang insinyur semakin lengkap ketika para dosen menyebutnya sebagai alumni yang sukses di jalan sesat. Yang lain sukses ngurusi masalah teknik, dirinya dikatakan sukses sebagai pelawak.
“Minimal, masih ada kata suksesnya,” kata Cak Lontong.
Begitulah gambaran sederhana saat Cak Lontong mengocok perut tamu undangan dalam agenda Dies Natalis Ke-44 UPGRIS yang di pusatkan di Balairung UPGRIS, Rabu 23 Juli 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Cak Lontong juga memberikan tips bagi alumni-alumni yang belum sukses sepertinya supaya tidak minder saat menghadiri pertemuan alumni. Tip jitu tersebut mujarab bagi alumni kampus manapun yang masih merasa minder.
“Alhamdulillah, kalau ada acara reuni saya sudah enggak minder lagi, karena saya memang enggak pernah datang. Ternyata untuk menghilangkan minder itu cukup dengan tidak datang, itu terbukti efektif,” kata Cak Lontong.
Meski tampil mengocok perut, Cak Lontong juga memberikan pesan berbobot pada para mahasiswa. Bahwa nilai kesuksesan setiap orang itu berbeda-beda, dan semua kesuksesan itu juga bergantung pada dirinya sendiri, bukan bergantung pada kampus.
“Tugas kampus hanyalah mengantarkan Anda semua sampai lulus. Setelah lulus, semua tanggung jawab ada pada diri Anda sendiri. Maka sukses tidaknya Anda bergantung pada diri Anda sendiri,” tandas Cak Lontong. (za)