JAKARTA, derapguru.com – Ketua III Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII), Yaumal Akbar, minta presiden Joko Widodo bertindak tegas pada Mendikbudristek, Nadiem Makarim. PII memandang, Nadiem Makarim, layak ditindak tegas karena telah berulang kali membuat kegaduhan di dunia pendidikan.
“Bukan kali ini saja Nadiem membuat kegaduhan dalam mengurus pendidikan, di awal kinerjanya sebagai Menteri pendidikan, Nadiem sudah membuat ramai lewat agenda Program Organisasi penggerak. Belum lagi rencana renovasi ruang kerja. Perumusan Sejarah Indonesia Jilid II yang tidak memuat tokoh agama. Hilangnya frasa agama dalam peta jalan pendidikan 2020-2035. Pengadaan laptop, dan banyak lagi lainnya,” papar Yaumal Akbar.
Perkara yang tak kalah sensitif dan luar biasa dampaknya, juga pernah terjadi di masa kepemimpinannya, yakni seperti kesalahan konsep trinitas dalam buku PPKN. Belum lagi masalah pengelolaan BOS Reguler yang sangat diskriminatif dan tidak berkeadilan. Dan yang terbaru, lanjut Yaumal, adanya tim bayangan di Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Berbagai macam kontroversi dan polemik yang ditimbulkan Nadiem selalu selesai dalam bentuk klarifikasi. Ya, semua diselesaikan delam bentuk klasrifikasi. Oleh karena itulah, kali ini kami meminta presiden untuk bersikap tegas pada Mendikbudristek,” tutur Yaumal.
Hal yang disedihkan Yaumal, salah satu janji Jokowi-Makruf yang sejak awal digaungkan adalah upaya peningkatan sumber daya manusia. Yang terjadi justru sebaliknya, kegaduhan demi kegaduhan terus terjadi dalam dunia pendidikan. Menurutnya, Nadiem sudah gagal mengawal janji Presiden Jokowi-Maruf.
“Masyarakat tidak melihat kebijakan pendidikan yang mendorong ke arah peningkatan sumber daya manusia seperti janji kampanye Presiden. Jangan sampai Janji-janji tersebut hanya angin lewat saja, tidak terimplementasikan dengan baik,” tandas Yaumal. (za)