
TEMANGGUNG, derapguru.com — Selalu saja ada saja cerita unik dalam pengelolaan Dana Pensiun dan Dana Sosial PGRI Jateng. Salah satunya adalah tetap ditariknya iuran organisasi untuk anggota yang sudah berpulang, sebaliknya anggota yang masih segar waras malah dianggap meninggal.
Kisah tersebut disampaikan Wakil Ketua PGRI Jateng H Sakbani SPd MHum dalam acara “Penguatan Kapasitas Pengurus (PKP)” untuk pengurus PGRI se-Kabupaten Temanggung yang digelar di SMAN 2 Temanggung, Minggu 10 Agustus 2025.
“Jangan sampai anggota yang telah meninggal ditarik iuran. Sedangkan anggota yang masih sehat dianggap meninggal. Ini pernah terjadi lho. Maka saya wanti-wanti agar selalu tertib organisasi, urai H Sakbani.
H Sakbani menambahkan, terkait dengan Daspen, PGRI Jateng telah memiliki sistem yang baik untuk memudahkan anggota memantau dana pensiun miliknya. Upaya ini dilakukan untuk memberikan layanan terbaik dan kemudahan informasi bagi para anggota.
“Melalui sistem ini, panjenengan bisa melihat kapan pensiunnya dan sudah dapat berapakah dana pensiunnya? Semua mudah diakses dan transparan,” urai H Sakbani.
Muda
Dalam kesempatan tersebut, H Sakbani juga menyinggung pengurus PGRI Temanggung yang didominasi oleh anak-anak muda. Lahirnya anak-anak muda ini menjadi harapan besar untuk keberlanjutan organisasi guru yang telah seusia kemerdekaan RI ini.
“Biasanya pengurus PGRI itu sudah tua, di atas 50 tahun semua. Tapi di Temanggung ini banyak yang berusia muda. Semoga ini yang muda-muda ini bisa menjadi penerus estafet organisasi kita selanjutnya,” tandas H Sakbani.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PGRI Jateng Dr H Muhdi SH MHum, Wakil Ketua PGRI Dr Hj Sri Suciati MHum, Sekretaris PGRI Jateng Drs Aris Munandar MPd, Wakil Sekretaris Dr Saptono Nugrohadi MPd, dan Ketua Komisi Seni Budaya dan Olahraga Dr Dyah Nugraheni MHum. (za)