
Cebu, Derapguru.com
Minggu, 21 September 2025 — Rombongan PGRI Jawa Tengah melanjutkan perjalanan edukasi di Cebu, Filipina. Perjalanan ini dipandu oleh tour leader Miss Anabel dengan didampingi sopir lokal Mrs. Gilbert.
Dalam pemaparan singkat kepada delegasi, tuan rumah menekankan posisi Cebu sebagai bagian dari Visayas, pusat kepulauan Filipina yang terdiri dari Luzon, Visayas, dan Mindanao. Filipina sendiri memiliki sekitar 180 bahasa daerah, dengan masyarakat Visayas menggunakan bahasa setempat yang memiliki kemiripan kata dengan bahasa Indonesia.
Selain dikenal dengan keragaman bahasa dan budaya, Filipina juga dihuni oleh berbagai pemeluk agama: sekitar 5% Muslim serta 5% lainnya menganut Hindu, Taoisme, dan Buddhisme. Komunitas Tionghoa juga hadir dengan pengaruh besar dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Cebu dipromosikan sebagai daerah wisata unggulan, mulai dari wisata bahari seperti melihat paus hiu raksasa di bagian selatan, hingga petualangan canyoneering dan air terjun. Dari sisi sejarah, Cebu menjadi tempat masuknya Ferdinand Magellan pada 1521 dan kemudian ditetapkan sebagai ibu kota pertama Filipina pada 1565. Kota ini juga dikenal dengan gereja bersejarah yang menjadi warisan budaya bangsa.
Sementara itu, Lapu-Lapu City menjadi sorotan sebagai lokasi Pertempuran Mactan tahun 1521, ketika Lapu-Lapu mengalahkan Magellan. Kini kota itu terkenal sebagai pusat produksi gitar berkualitas, yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara. (Sapt/Wis)