KARANGANYAR, derapguru.com – Guru merupakan profesi yang perkerjaannya jelas dan terlihat nyata. Tapi selama ini profesi guru masih jauh dari kata sejahtera. Oleh karena itu, bila ingin profesi dituntut untuk menghasilkan generasi yang bagus dan berkualitas, semestinya kesejahteraan guru perlu dikedepankan.
Pandangan tersebut disampaikan Bupati Karanganyar, Drs H Yuliatmono MM MH, saat memberikan sambutan dalam acara “Halal Bihalal Keluarga Besar PGRI Se-Solo Raya” yang dipusatkan di Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Selasa 16 Mei 2023.
“Guru itu kerjanya nyata. Tugasnya jelas, membangun generasi Indonesia. Guru itu betul-betul profesi, tapi belajane yo dicukupi. Seumpama guru itu digaji sesasi 30 juta wae, mesti cukup,” urai Bupati Yuliatmono disambut gelak tawa para guru.
Guru tugasnya berat, lanjut Bupati Yuliatmono, tugas mereka itu mencerdaskan kehidupan bangsa. Tuntutananya berat dan banyak beban administrasinya. Tiap kali ada kurikulum baru pasti mensyaratkan guru-guru untuk menguasai cara-cara tertentu. Guru harus ikut pelatihan dan berbagai macam diklat.
“Tapi belum rampung mempelajari kurikulum baru, eh ganti menteri jebule ganti kurikulum lagi,” kata Bupati Yulianto disambut tawa guru yang seolah menertawakan nasib mereka sendiri.
Lebih lanjut, Bupati Yuliatmono menyampaikan, tugas mendidik sebenarnya tidak bisa ditimpakan pada profesi guru saja. Bila ingin pendidikan sempurna, pendidikan harus dimulai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga dan masyarakat harus ikut mendidik generasi muda.
“Pendidikan resmi memang ada di sekolah, dikelola guru-guru. Di sekolah semua diajari karakter-karakter baik, tapi kan tetep ono siji loro sing mbeling. Kalau ada yang mbeling, ya biar mereka itu diurus Pak Polisi, ben Pak Polisi punya gawean (mendidik) juga. Jadi jangan hanya guru, keluarga, dan kita sebagai masyarakat juga harus terlibat untuk mendidik generasi kita,” tandas Bupati Yuliatmono. (za)