WONOSOBO, derapguru.com – Bulan ramadan ibarat masa training untuk kembali menjadi orang-orang positif. Tapi bila usai ramadan mulai melakukan hal-hal negatif berarti traingnya dianggap tidak berhasil. Perlu remidi pada ramadan berikutnya.
Guyonan ringan tentang bulan suci ramadan tersebut disampaikan Bupati Wonosobo H Afif Hidayat SAg dalam acara “Halal Bihalal Keluarga Besar PGRI Kabupaten Wonosobo”, yang dipusatkan di Gedung Guru PGRI Wonosobo, Sabtu 13 Mei 2023.
“Kalau selama ramadan kok sabar banget, tapi bar ramadan kok mulai nesu maneh. Berarti trainingnya ora berhasil, perlu remidi di ramadan berikutnya,” canda Bupati Afif disambut tawa audiens yang hadir.
Bupati Afif menuturkan, bulan ramadan merupakan bulan yang penuh berkah. Selama ramadan umat muslim banyak melakukan ibadah karena pahala yang berlipat ganda selama bulan berkah ini. Oleh karean itu, Bupati Afif berharap setelah lewatnya masa ramadan dan datangnya bulan syawal pahala yang didapatkan berlimpah dan semua dosa-dosa terampuni.
Bicara tentang Wonosobo, Bupati Afif menuturkan, ada beberapa hal aneh tentang Wonosobo. Salah satunya status Wonosobo sebagai kabupaten yang dikategorikan miskin. Padahal, semua infratsruktur dalam kondisi baik. Jalan-jalan di desa juga sudah cukup bagus. Bahkan dari sisi kesejahteraan, petani Wonosobo jauh lebih luar biasa daripada petani daerah lain.
“Kalau Nasmoco mengeluarkan mobil seri terbaru. Petani kita sudah pada inden untuk mendapatkan mobilnya. Rumah-rumah petani kita juga bagus-bagus, bahkan banyak yang megah. Tidak ada yang rumahnya jelek. Tapi kok dibilang miskin,” urai Bupati Afif.
Untuk mendapatkan jawaban itu, Bupati Afif sampai sowan ke Jakarta, bertemu dengan orang Wonosobo yang kebetulan jadi Sekjen di Badan Statistik Nasional (BPS). Lalu dibukakanlah data-data mengenai Kabupaten Wonosobo berikut masalah yang menyebabkan miskin.
“Ternyata ada budaya di Wonosobo yang menyebabkan penilaian jadi rendah. Masyarakat kita kalau bikin rumah memang bagus-bagus, tapi suruh bikin jamban susah, Pak,” urai Bupati Afif membuat tawa makin pecah.
Bupati Afif juga mengaku sempat dijawil Gubernur Jateng Ganjar Pranowo soal budaya masyarakatnya itu. Bupati Ganjar bertanya kok bisa orang Wonosobo bikin rumah bagus. Kadang sampai miliaran, tapi kenapa kok tidak ada jambannya.
“Saya jawab, ya inilah PR saya. PR-nya panjenengan juga lho Pak Ganjar,” pungkas Bupati Afif sambil tersenyum. (za)