JAKARTA, derapguru.com – Cara berjuang PGRI yang bermartabat akan dikedepankan dalam mengatasi masalah 4034 guru P1 ASN P3K 2022 yang dibatalkan penempatannya.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PB PGRI, Prof Unifah Rosyidi, dalam Webinar Satu Frekuensi bertema ‘Adilkah Guru Passing Grade PPPK Dibatalkan?’ yang digelar PB PGRI, Minggu siang-sore, 12 Maret 2022.
“Guru itu profesi yang bermartabat. Kita akan mengedepankan komunikasi yang baik dengan pemerintah. Bila komunikasi yang baik bisa menyelesaikan masalah, kenapa harus dengan aksi-aksi. Kita akan menempuh jalur-jalur perjuangan yang bermartabat,” tutur Prof Unifah.
Lebih lanjut Prof Unifah menuturkan, jalan diplomasi dan komunikasi adalah jalan elegan yang selama ini telah dilakukan dan berhasil membawa hal-hal besar bagi para guru. Salah satunya adalah pembatalan RUU Sisdiknas yang akan mengancam kelangsungan tunjangan profesi guru dan dosen beberapa waktu lalu.
“Kita sudah menunjukkan perjuangan yang bermartabat saat melawan RUU Sisdiknas. Dengan komunikasi yang baik dan santun. Meski tanpa berdemo sekalipun, RUU Sisdiknas berhasil kita batalkan masuk Prolegnas. Mari kita naikkan derajat organisasi ini menjadi organisasi yang bermartabat dan bermanfaat,” tutur Prof Unifah.
Oleh karena itulah, Prof Unifah meminta para guru Prioritas 1 yang dibatalkan penempatannya, untuk tidak gegabah melakukan aksi masa yang justru akan merugikan diri sendiri. Guru P1 adalah guru yang hanya tinggal menunggu waktu untuk penempatan, maka bersabarlah sambil menunggu arahan dari PB PGRI.
“Bapak/ibu guru, teruslah bekerja dengan baik dan profesional, didik anak-anak bangsa ini dengan layanan terbaik. Untuk urusan perjuangan dengan pemerintah, biar kami yang menyelesaikannya. Jangan terburu-buru berdemo, biarkan kami bicara dulu. Kalaupun harus berdemo, tunggu instruksi dari kami, biar tidak ditunggani,” tutur Prof Unifah. (za)