SEMARANG, derapguru.com – Banyak orang bermimpi tapi hanya berhenti pada mimpi saja. Mereka hanya bermimpi tapi tak segera bangun untuk mewujudlkannya. Inilah yang membuat banyak orang tidak berhasil membuat mimpinya menjadi nyata.
Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UPGRIS, Dr Sri Suciati, dalam acara “Penguatan Profil Pelajar Pancasila bagi Siswa SMK PGRI 01 Semarang”, di Ruang Seminar Lantai 6 Menara Kampus 4 UPGRIS, Selasa 10 Januari 2023.
“Banyak orang bermimpi, tapi tak segera bangun. Ini yang membuat mimpi sekadar menjadi mimpi. Saudara harus segera bangun. Sukses itu menjadi hak setiap orang, bergantung cara saudara memperjuangkannya,” tandas Dr Sri Suciati.
Lebih lanjut Dr Sri Suciati menyampaikan, bahwa kondisi sosial atau ekonomi yang dimiliki seseorang, bukanlah halangan untuk mewujudkan mimpi-mimpi. Orang desa, orang kota, orang yang kaya, maupun orang yang miskin, semua memiliki hak yang sama untuk mewujudkan mimpi.
“Mimpi mesti tinggi. Jangan setengah-setengah. Lokasi lahir Saudara boleh di Tandang. Boleh di Kaligawe. Boleh di Tidar Warung seperti saya. Boleh juga lahir di Semarang. Tapi lokasi cita-cita saudara, gantungkanlah setinggi langit. Seumpamanya Saudara jatuh, jatuhnya masih bersama bintang. Masih tinggi itu artinya,” tutur Dr Sri Suciati.
Dr Sri Suciati juga menyampaikan, bahwa setiap orang diciptakan dengan tugas dan peran masing-masing. Dan untuk menjalankan tugas dan peran tersebut, Gusti Allah, Tuhan Maha Baik, sebenarnya telah membekali setiap orang tersebut dengan potensi-potensi tiada tara.
“Sayangnya, banyak di antara kita yang tidak sadar pada potensi masing-masing. Padahal dengan potensi-potensi tersebut, Saudara bisa mewujudkan mimpi menjadi nyata,” tutur Dr Sri Suciati.
Lebih lanjut Dr Sri Suciati menyampaikan, bahwa cara termudah untuk mewujudkan mimpi adalah dengan bersekolah. Pendidikan adalah kunci pembuka bagi masa depan. Oleh karena itu, jangan berhenti hanya sampai sekolah saja, tapi harus dilanjutkan sampai kuliah.
Universitas PGRI Semarang, lanjut Dr Sri Suciati, membuka pintu selebar-lebarnya untuk membantu setiap orang dalam mewujudkan cita-citanya. Bagi yang tidak punya biaya untuk kuliah, dapat mengambil seleksi jalur KIP-Kuliah, kuliah gratis dan diberikan uang saku 950 ribu per bulan.
“Jatah dari pemerintah lebih dari 100 beasiswa, belum lagi tambahan dari Dana Aspirasi DPR. Jadi ada sekitar 300-an orang yang bisa mengambil jalur KIP-Kuliah. Silahkan dimanfaatkan. Apapun mimpimu, UPGRIS siap membantu,” tandas Dr Suciati. (za)