
SEMARANG, derapguru.com — Ada banyak wilayah perbatasan Indonesia yang belum memiliki kantor perwakilan imigrasi. Wilayah-wilayah tersebut biasanya dijaga petugas militer agar terjaga kedaulatannya dan warga asing yang biasanya terkait dengan penyeludupan.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Kantor Imigrasi Wilayah Jawa Tengah, Haryono Agus Setiawan, saat menerima kunjungan kerja Wakil Ketua Komite I DPD RI, Dr H Muhdi Senin 22 Desember 2205.
“Wilayah-wilayah perbatasan sana ada banyak jalan tikusnya. Eh, bukan jalan tikus, tapi ‘jalan gajah’ karena gajah juga bisa lewat. Dari jalan tikus itulah banyak orang-orang menyeberang. Makanya di wilayah perbatasan ini selalu dijaga oleh tentara,” ungkap Haryono.

Haryono mengatakan, sebagai bagian dari kementerian baru, lembaganya saat ini sedang berbenah serta berupaya menambah jumlah kantor perwakilan untuk meningkatkan layanan. Dia berharap nantinya, di semua wilayah akan ada lembaga imigrasi yang melayani sekaligus mengawasi aktivitas warga negara asing di Indonesia.
“Kami juga mengawasi orang Indonesia yang hendak keluar negeri. Jangan sampai mereka masuk dalam perangkap perdagangan manusia. Bahka1n, belum lama ini, kami juga berhasil menggagalkan beberapa orang yang mau keluar negeri menggunakan paspor wisata. Karena pintar-pintarnya pegawai kami, akhirnya ketahuan kalau mereka mau bekerja keluar negeri secara ilegal,” ungkap Haryono.
Lebih lanjut Haryono menambahkan, terkait dengan pengembangan kelembagaan, khusus untuk wilayah Jawa Tengah, sebentar lagi akan ada 3 kantor imigrasi baru untuk melayani masyarakat. Tiga kantor imigrasi tersebut akan berada di wilayah Blora, Tegal, dan Purworejo.

“Kami mengajukan pembukaan tiga kantor baru: Blora, Tegal, Purworejo. Bersyukur ketiga-tiganya disetujui. Semoga nanti bisa menambah prima layanan-layanan yang kami berikan untuk masyarakat.
Wakil Ketua Komite I DPD RI, Dr H Muhdi SH MHum, menyampaikan maksud kunjungannya ke imigrasi adalah untuk menggali dan menginventarisasi masalah yang berkembang di lembaga ini. Hasil inventarisasi masalah tersebut nantinya akan dibawa ke rapat legislasi di Senayan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap bisa menginventarisasi masalah-masalahnya dan tenaga saat untuk kami bawa ke Jakarta. Semoga apa yang menjadi permasalahan di imigrasi dapat kami rapatkan dan dapat kami carikan cara penyelesaiannya,” tandas Muhdi. (za)




