
SEMARANG, derapguru.com — Pendekatan deep learning masih saja belum sempurna diserap oleh para guru. Meskipun pelatihan deep learning telah digelar di mana-mana, tapi masih tetap ada saja guru yang belum memahaminya.
Kondisi inilah yang mendorong beberapa tim dosen UPGRIS harus ‘turun gunung’ ke masyarakat. Dengan keahlian khusus dalam bidang pendidikan, mereka menggelar beberapa pelatihan tentang deep learning.
Salah satunya seperti yang terlihat di SMP Purnama 3 Semarang. Tim dosen yang terdiri atas Dr Lilik Ariyanto SPd MPd, Dr Widya Kusumaningsih SPd MPd, dan Dr Supandi MSi memberi pelatihan tentang deep learning pada para guru di sana.
Ketua Tim Dosen, Dr Lilik Ariyanto SPd MPd, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran berbasis deep learning.
Pelatihan ini juga merupakan bagian dari komitmen UPGRIS untuk memperkenalkan pembelajaran terbaru dan metode inovatif di kalangan pendidik.
“Melalui pelatihan ini, para guru kami beri pendampingan intensif untuk menerapkan konsep deep learning yang berfokus pada pendekatan pembelajaran yang mendalam dan berkelanjutan,” ungkap Lilik.
Lilik menambahkan, melalui pelatihan ini guru dibekali keterampilan dalam perencanaan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian berbasis kinerja, yang sesuai dengan prinsip-prinsip deep learning.
“Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan N-gain, ditemukan bahwa pelatihan ini berhasil meningkatkan kompetensi guru dengan N-gain sebesar 0.31, yang menunjukkan kenaikan kompetensi sedang,” urai Lilik.
Hal ini, lanjutnya, mencerminkan bahwa meskipun ada kemajuan dalam pemahaman dan penerapan deep learning, ada beberapa masalah yang menghambat. Dari hasil wawancara beberapa masalah penghambat di antaranya adalah keterbatasan waktu yang ada.
Dekan FPMIPATI UPGRIS, Dr Supandi SSi MSi, menyatakan pelatihan merupakan langkah awal yang penting untuk mempersiapkan guru dalam menghadapi tantangan pembelajaran abad ke-21.
“Kami berharap pelatihan ini dapat menjadi model yang dapat diterapkan lebih luas di sekolah-sekolah lain di Indonesia, dengan fokus pada pengembangan kompetensi guru dan penerapan teknologi pendidikan yang tepat,” ungkapnya.
Supandi menambahkan, pelatihan ini juga memberikan kesempatan untuk pendampingan lanjutan, di mana guru-guru akan dibekali dengan dukungan lebih lanjut untuk implementasi deep learning di kelas masing-masing. (za)




