
Derapguru.com-Bandung.
Arena Gymnasium Lantai 2 UPI Bandung kembali melahirkan kisah besar pada ajang PORSENIJAR PGRI Tingkat Nasional 2025. Dari deretan meja pertandingan yang sunyi namun tegang, nama Bapak Teduh Sukma Wijaya, S.Pd., guru dari SMP Negeri 3 Bukateja, Kabupaten Purbalingga, resmi berdiri di puncak podium sebagai Juara 1 Nasional Cabor Catur. Pertandingan yang berlangsung Kamis 27 November 2025 pukul 07.30 hingga 17.30 WIB itu menuntut bukan hanya kecerdasan taktis, tetapi juga stamina mental yang panjang.

Kemenangan ini tidak hadir tiba-tiba. Teduh mengeksekusi sebuah strategi pertandingan yang rapi, terukur, dan disiplin. Ia membuka tiap babak dengan rangkaian opening yang sudah ia latih jauh sebelum kompetisi, sebuah metode yang ia pilih untuk menghemat energi sekaligus mempertahankan konsistensi posisi. Menurutnya, efisiensi di fase pembukaan menentukan ketahanan sampai babak-babak akhir.
Ia juga menyesuaikan gaya bermainnya berdasarkan warna bidak. Saat memegang putih, ia memilih pendekatan ofensif yang menekan sejak langkah awal. Sebaliknya, saat bermain hitam, ia menerapkan pertahanan solid sambil menunggu momentum untuk melakukan serangan balasan. Pendekatan adaptif ini membuatnya mampu menghadapi berbagai tipe lawan sepanjang tujuh babak.
Faktor penentu lainnya adalah kemampuannya mengelola waktu. Setiap pertandingan memberikan tambahan 10 detik (increment) di setiap langkah. Teduh memanfaatkan waktu kecil itu untuk membaca kemungkinan kombinasi taktis—serangan ganda, pin, skak mematikan, hingga transisi endgame. “Tambahan 10 detik itu bukan sisa waktu, tapi ruang analisis,” ujarnya.
Di luar meja pertandingan, ia menjaga ritme dengan memaksimalkan jeda istirahat di antara babak, mengatur napas, hidrasi, dan ketenangan mental. Rutinitas sederhana ini justru menjadi kunci menjaga fokus hingga babak terakhir.
Kemenangan Teduh adalah perpaduan disiplin teknik dan kecerdasan emosional. Ia menjadi bukti bahwa prestasi nasional bukan sekadar soal siapa yang paling banyak hafal langkah, tetapi siapa yang paling stabil menjaga kejernihan pikir sepanjang hari.
Kisah ini menjadi inspirasi bagi guru, siswa, dan atlet muda di Jawa Tengah bahwa strategi matang dan ketenangan bisa membawa seseorang menuju puncak podium nasional.(Sapt/Wis)





