
KENDAL, derapguru.com -– PGRI Kabupaten Kendal menggelar lomba menyanyi solo untuk para guru pada Sabtu, 15 November 2025 di Gedung PGRI Kabupaten Kendal.
Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan HUT Ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2025, dengan tema “Mewujudkan Guru Sehat, Kreatif, Sportif, Profesional, & Berbudaya Menuju Indonesia Maju”
Acara ini dibuka oleh sekertaris PGRI Kabupaten Kendal, Supardi SPd MPd. Dalam sambutannya, Supardi menyampaikan bahwa menyanyi solo lagu keroncong ini merupakan pertama kali dilakukan, sebagai bentuk pelestarian budaya jawa. Selain itu juga sebagai ajang silaturahmi positif antar rekan sesama guru sekabupaten Kendal.
“Bulan November ini bulannya untuk para guru, jadi waktunya bahagia, senang-senang, tapi harus tetap menjaga silaturahmi antar rekan sesame guru. Dan melalui lomba menyanyi lagu keroncong ini, semoga bisa melestarikan juga budaya jawa agar tidak terlupakan,” kata Pardi.
Materi lagu yang harus dibawakan oleh peserta guru putra yaitu lagu keroncong “Bandar Jakarta”, sedangkan peserta guru putri yaitu lagu keroncong “Mahameru”. Peserta diwakili oleh setiap kecamatan sekabupaten Kendal, lalu akan dipilih juara 1, 2, 3, harapan 1, harapan 2, dan harapan 3.
Antusias
Ketua panitia Lomba menyanyi, Sujono SPd MA, menyampaikan jika sengaja memilih lagu keroncong yang biasa dikonsumsi oleh guru senior pecinta keroncong, namun ternyata juga disambut dengan baik oleh para guru muda yang antusias mengikuti lomba menyanyi ini.
“Saya sengaja memilih lagu keroncong bahkan dengan warna keroncong yang kejawen, yang biasa dikonsumsi oleh para guru senior pecinta keroncong. Tapi begitu pelaksanaan, ternyata disambut baik juga oleh guru-guru muda sampai ada yang ikut latihan vocal,” ungkap Sujono.
Bahkan masukan dari peserta dan guru-guru yang lain, lanjut Sujono, mereka meminta agar tahun depan lomba lagu keroncong bisa digelar lagi,” urai Sujono sembari menuturkan bahwa seminggu sebelumnya pihaknya juga telah menggelar lomba Macapat.
Target
Sujono menambahkan, setelah menggelar kegiatan pihaknya berencana bergerak lebih jauh lagi. Mereka ingin membekali para guru muda agar memiliki skill khusus dalam mengampu siswa lomba. Harapannya, dari wilayah Kendal ini nantinya akan lahir para guru yang bisa menyiapkan bibit-bibit unggul dalam berbagai macam kompetisi.
“Jujur saja, target bidikan saya memang guru-guru muda agar mempunyai bekal dalam melatih siswa lomba. Ada banyak lomba tahunan, seperti FLS3N atau Festival Tunas Bahasa Ibu, yang di dalam lombanya full memakai bahasa Jawa,” imbuh Sujono. (Eva Dwi Susanti)




